Rindu akan makanan khas Indonesia menjadi hal yang tidak bisa hindari jemaah haji asal Indonesia. Berburu sarapan khas Indonesia menjadi pemandangan yang biasa terjadi di kawasan sekitarMasjidil Haram.

Tidak banyak rumah makan khas Indonesia di wilayah Masjidil Haram. Di Zamzam Tower setidaknya ada dua rumah makan khas Indonesia yang sering menjadi rebutan para jemaah, Damba Resto yang berada di lantai empat dan The View Nusantara yang berada di lantai tiga.

Lihat Juga : Kenapa Lantai Masjidil Haram Tetap Dingin Meski Matahari Terik?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pedagang 'tidak resmi' itu menjajakan dagangan mereka yang ditaruh di dalam sebuah koper besar. Mereka adalah orang-orang Indonesia yang sudah lama tinggal di Arab Saudi.

Pilihan makanannya pun sangat variatif, mulai dari pecel madiun, lontong sayur, nasi goreng, hingga nasi rames. Harganya cukup bersahabat untuk kantong jemaah haji asal Indonesia. Untuk makanan berat dijual dengan harga 15 riyal atau setara Rp65 ribu.

Lihat Juga : LAPORAN HAJI DARI SAUDISaudi Tentukan Kuota Haji 2025 untuk Indonesia, Siapkan Aturan Baru

Selain itu ada makanan ringan seperti tahu dan tempe goreng. Kue-kue basah seperti dadar gulung, klepon, hingga onde-onde dijual dengan harga 10 riyal atau setara Rp43 ribu.

"Saya bosan dengan makanan di hotel. Kangen makanan-makanan Indonesia seperti ini," ujar Adenin Firdaus, salah satu jemaah haji asal Indonesia.

Sayang pedagang-pedagang asal Indonesia itu tidak bisa berdagang dengan tenang. Jika petugas keamanan sudah meminta mereka untuk pergi karena berdagang di tempat yang tidak resmi, para pedagang itu pun harus menutup koper dan pergi dari pelataran Al Safwah Tower.

Namun, setidaknya dagangan mereka cukup mengobati kerinduan para jemaah haji Indonesia akan masakan khas Tanah Air.