bro omen - Partai Anti
2024-10-08 02:21:55
Jakarta, CNBC Indonesia- Partai sayap kanan Austria, Partai Kebebasan Austria, (FPO) memenangkan pemilihan umum (pemilu), Minggu (29/9/2024). Ini merupakan pertama kalinya partai sayap kanan tersebut memenangkan pemilihan umum di Negeri Mozart.
Dipimpin oleh Herbert Kickl yang berusia 55 tahun, FPO memenangkan 28,8% suara. Perolehan ini mengungguli partai berkuasa OVP dengan 26,3%, dan Sosial Demokrat (SPO) yang berhaluan kiri-tengah dengan 21,1%.
"Kami telah membuat sejarah Austria karena ini adalah pertama kalinya Partai Kebebasan menjadi Nomor 1 dalam pemilihan parlemen, dan Anda harus berpikir seberapa jauh kami telah melangkah," kata Kickl setelah menunjukkan rekor partai tersebut dikutip Reuters.
Baca:Pentagon Ngamuk saat Tahu Israel Bunuh Bos Hizbullah Hassan Nasrallah |
Setelah kemenangan ini, Kickl mengatakan bahwa ia siap untuk berbicara dengan semua pihak mengenai pembentukan koalisi. Di sisi lain, Presiden Alexander Van der Bellen, yang mengawasi pembentukan pemerintahan, mendesak para pihak untuk menemukan titik temu dalam negosiasi dalam beberapa minggu mendatang.
Van der Bellen, mantan pemimpin Partai Hijau, telah menyuarakan keberatannya terhadap FPO karena kritiknya terhadap Uni Eropa dan kegagalannya untuk mengutuk serangan Rusia ke Ukraina. Diketahui, FPO telah menjadi bagian yang sangat kritis terhadap pemberian bantuan UE untuk Ukraina.
Selama berabad-abad, Austria telah menikmati pengaruh yang sangat besar sebagai persimpangan di jantung Eropa. Statusnya yang netral, tidak secara resmi bersekutu dengan NATO maupun Rusia, berarti negara ini telah lama menjadi arena bagi para politisi, diplomat, dan mata-mata yang mencoba mengubah keseimbangan geopolitik.
Baca:Pangeran MBS Disebut Tak Peduli Palestina, Blak-blakan Bilang Begini |
Pada hari Minggu larut malam, pengunjuk rasa anti-FPO berkumpul di luar perayaan pemilihan partai. Nampak seorang pengunjuk rasa memegang plakat bertuliskan 'Kickl adalah seorang Nazi'.
Di sisi lain, FPO juga dikenal karena sikapnya yang sangat kritis terhadap kehadiran kelompok Islam, yang kebanyakan merupakan imigran asal Timur Tengah, di Austria. Mereka bahkan pernah mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait penyebaran ideologi Islam di negara itu pada 2018 lalu.
Dari sisi imigrasi, FPO berupaya untuk memperketat arus imigran yang masuk ke Austria. FPO bahkan ingin menghentikan pemberian suaka sama sekali dengan membuat program 'benteng Austria' yang mencegah para migran masuk.
"Beberapa dari orang-orang ini diberikan semua yang mereka inginkan dan butuhkan, dan mereka memanfaatkannya," kata Marcel Sztrelko, seorang pekerja gudang berusia 44 tahun, yang memilih FPO karena apa yang ia katakan sebagai kegagalan Austria untuk mengintegrasikan para pengungsi.
Baca:7 Pemimpin-Komandan Hizbullah yang Dibunuh Israel dalam Seminggu |
Sementara itu, partai tersebut juga menghadapi kontroversi baru tentang masa lalunya pada akhir pekan, ketika sebuah video yang diterbitkan oleh surat kabar Der Standard memperlihatkan anggota partai tersebut menghadiri pemakaman di mana sebuah lagu yang populer di kalangan SS Nazi dinyanyikan.
Sekelompok mahasiswa Yahudi di Wina mengajukan pengaduan terhadap anggota FPO dengan menuduh mereka melanggar undang-undang anti-Nazi.
(luc/luc) Saksikan video di bawah ini:
