claim bonus ondel4d

rebrand royaltoto - 2 Bahaya Utama Zona Megathrust Buat Indonesia

2024-10-09 22:27:20

rebrand royaltoto,toto nesia,rebrand royaltotoJakarta, CNN Indonesia--

Zona megathrust yang mengepung Indonesia disebut punya sejumlah efek dahsyat, termasuk tsunami. Simak penjelasan para ahli soal bahayanya.

Megathrust merupakan pertemuan antar-lempeng tektonik Bumi di zona subduksi, yakni titik di mana satu lempeng meluncur ke bawah lempeng lain, yang biasanya ada di lautan.

Bahaya utama dari megathrust adalah gempa besar dan tsunami raksasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gempa merusak

Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG, dalam acara Sarasehan Nasional IKAMEGA pada 2018. sempat mengingatkan buat mengambil langkah mitigasi untuk mengurangi dampak gempa megathrust.

Salah satu langkah mitigasi yang ia sorot adalah dengan mengaudit gedung-gedung yang ada di Jakarta.

"Mulai dari mengaudit gedung-gedung yang ada di DKI ini, banyak gedung tinggi, tapi apakah konstruksinya sudah benar-benar bangunan yang di daerah rentan gempa," ujar Dwikorita saat itu.

"Maksudnya, bukan berarti kalau ada gempa dijamin bangunannya tidak akan runtuh. kemungkinan tetap akan retak, bahkan kalau gempanya sangat kuat, kemungkinan tetap akan runtuh, tapi yang kita jaga kalau runtuh itu jangan langsung dalam satu detik runtuh."

Lihat Juga :
BMKG Klarifikasi Soal Gempa Megathrust Tinggal Tunggu Waktu

"Yang kita jaga, seandainya retak dan akan runtuh, itu membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga memberi kesempatan orang yg ada dalam gedung untuk menyelamatkan diri," lanjut dia.

Dwikorita, pada Maret 2024, juga sempat bicara soal peluang lumpuhnya infrastruktur Jakarta jika gempa megathrust terjadi. Bentuknya,jaringan komunikasi yang putus imbas kerusakan berbagai infrastruktur komunikasi seperti menara Base Transceiver Station (BTS).

Salah satu yang terancam adalah gedung pusat komando peringatan dini BMKG yang terancam amblas imbas megathrust. Oleh karena itu, BMKG berencana membangun dua gedung baru di Jakarta dan Denpasar.

Pada rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR pada Kamis (14/3), BMKG mengungkap gedung yang saat ini dipakai sebagai Gedung Operasional Peringatan Dini Tsunami (Indonesia Tsunami Early Warning System/InaTEWS) berdiri di atas tanah lunak.

Gedung tersebut merupakan bekas Bandara Kemayoran yang tak diperuntukkan buat peringatan dini.

"Usianya 40 tahun lebih. Dan yang berbahaya bukan usaianya yang tua, tetapi ternyata karena dulu dirancang tidak untuk peringatan dini, ternyata berdiri di atas tanah lunak, di bawah gedung itu sudah kami selidiki tanahnya itu berair dan sepertinya rawa," tutur Dwikorita.

"Kalau terjadi guncangan gempa dengan kekuatan seperti di Palu (M 7,4), itu bisa seperti [kasus amblasnya perumahan] Balaroa, Pak. Jadi gedung itu kesedotke dalam," imbuhnya.

Lihat Juga :
Deret Megathrust yang Ancam Jawa, Berpotensi Gempa Hingga M 9,0

Alhasil, segenap peralatan canggih di dalam gedung itu pun tak akan bisa berfungsi saat gempa besar.

"Bagaimana kami, peralatan lengkap, komputer canggih, alat-alat sudah diganti, tapi gedungnya untuk men-chat peringatan dini kesedot lebih dulu, Pak," ucap Dwikorita.

Tsunami hingga 34 meter

Selain gempa dahsyat, megathrust juga berpotensi memicu tsunami yang bahkan diprediksi bisa mencapai Jakarta.

Hal itu diungkap dalam kajian berjudul On The Potential for Megathrust Earthquake and Tsunamis Off The Southern Coast of West Java and Southeast Sumatra, Indonesia, yang terbit di Natural Hazard pada Oktober 2022.

"Kami menunjukkan bahwa ketinggian maksimum tsunami bisa mencapai 34 m di sepanjang pantai barat Sumatra paling selatan dan di sepanjang pantai selatan Jawa dekat Semenanjung Ujung Kulon," menurut para penulis studi tersebut, termasuk Dwikorita.

Lihat Juga :
Kapan Megathrust di Indonesia 'Pecah'?

Tim memanfaatkan katalog data seismik yang bersumber dari BMKG dan International Seismological Center (ISC) periode April 2009 sampai Juli 2020, untuk melakukan hiposenter gempa.

Pemodelan yang dilakukan melibatkan dua segmen megathrust (ada di selatan Jawa Barat dan Sumatera bagian selatan) dan satu segmen backthrust (patahan yang arah dorongannya berkebalikan dari megathrust di selatan Jabar).

Megathrust segmen barat (di selatan Sumatra) memiliki panjang parit-paralel 325 km, lebar 120 km, dan slip (pergeseran) homogen 24 m. Segmen timur sepanjang 442 km, lebar 109 km, dengan slip homogen 20 m.

Sementara, backthrust memiliki panjang 312 km dan lebar 55 km, dengan slip homogen 16 m.

Studi ini melakukan pemodelan tsunami di wilayah tersebut dengan dua skenario, satunya tanpa backthrust, yang satunya lagi menyertakan backthrust.

"Tsunami yang dimodelkan untuk dua segmen megathrust yang masuk akal dan backthrust yang pecah secara bersamaan menunjukkan bahwa ketinggian tsunami dapat mencapai ~34 m di pantai selatan Sumatera bagian selatan dan Jawa Barat, dengan tinggi gelombang rata-rata sekitar 11 m," menurut para peneliti.

Penelitian juga mengungkap ketinggian tsunami rata-rata di sepanjang pantai Sumatera dan pantai Jawa masing-masing adalah 11,8 meter dan 10,6 meter, hasil yang menggabungkan efek gaya dorong balik.

Senada, pakar geologi dari ITB Heri Andreas, yang tak terlibat studi di atas, mengungkap pemodelan menunjukkan Megathrust Selat Sunda potensial memicu tsunami 20 meter di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat.

Lihat Juga :
Gempa Besar Selat Sunda Bisa Sebabkan Tsunami 10 cm di Istana Negara

Gelombang tsunami yang diperkirakan mencapai kecepatan 40 km per jam jam itu, kata dia, bisa masuk ke wilayah Merak, Banten, dengan ketinggian 8 meter, untuk kemudian masuk ke wilayah Jakarta.

"Terus [gelombang tsunami] menjalar ke Laut Jawa, akhirnya sekitar 3 jam itu nyampe ke Jakarta sekitar 1 meter," kata Heri, Selasa (27/9/2021).

[Gambas:Video CNN]

(tim/dmi)