claim bonus ondel4d

pengeluaran macau 5 d - Bisa Guncang Dunia, Ini 5 Hal Paling Ditunggu dari The Fed!

2024-10-08 05:57:51

pengeluaran macau 5 d,kedai wanmin,pengeluaran macau 5 d

Jakarta, CNBC Indonesia -  Para pelaku pasar dunia sedang menunggu keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) pada Kamis (19/9/2024) dini hari waktu Indonesia. Selain keputusan suku bunga, pasar juga menunggu update kebijakan The Fed yang akan diambil ke depannya.

The Fed menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) mulai Selasa hingga Rabu waktu AS atau Rabu hingga Kamis dini hari waktu Indonesia.

Keputusan The Fed adalah salah satu berita yang paling dinantikan oleh pelaku pasar keuangan di seluruh dunia, mengingat dampak dan pengaruhnya yang besar. The Fed menjadi simbol dominasi AS dalam bidang ekonomi karena memiliki kekuasaan penuh atas penerbitan dolar AS. Selain itu, AS juga merupakan pusat industri keuangan global, sehingga perkembangan di negara ini sangat berpengaruh.

Pelaku pasar tampak sudah sepakat jika The Fed akan memangkas suku bunga pada Kamis dini hari waktu Indonesia. Survei CME FedWatch Tool menunjukkan 100% investor yakin The Fed akan menurunkan suku bunganya dengan jumlah yang variatif.

Sebesar 65% pelaku pasar berekspektasi bahwa The Fed menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) sedangkan 35% sisanya lebih konservatif dengan ekspektasi cut rate25 bps.

Untuk diketahui, saat ini suku bunga The Fed berada di level 5,25-5,50%. Posisi ini telah ditahan sejak September 2023 atau satu tahun lalu.

Berikut lima hal penting yang dicermati pasar menjelang pengumuman The Fed Kamis dini hari waktu Indonesia:

1. Suku Bunga

Sebelumnya, inflasi AS merangkak naik pada 2022 dan pernah mencapai puncaknya pada Juni 2022 di level 9,1% year on year(yoy), ketika perang di Ukraina menyebabkan biaya energi melonjak.

The Fed menanggapinya dengan menaikkan biaya pinjaman secara signifikan untuk mendinginkan perekonomian dan mengurangi tekanan harga.

Seiring berjalannya waktu, suku bunga yang tinggi memang cukup efektif menekan inflasi dan terbukti inflasi konsumen AS per Agustus 2024 tercatat di angka lebih landai sebesar 2,5% yoy. Sementara sebelumnya, AS mengalami inflasi 2,9% yoy pada Juli.

Sebagai catatan, target inflasi The Fed sendiri berada di level 2%. Artinya angka inflasi saat ini sudah semakin mendekati target The Fed sehingga pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat tampaknya dapat dilakukan.

Saat ini suku bunga berada di level 5,25-5,50% dan telah ditahan selama satu tahun terakhir. Hal ini tentu memberikan beban tersendiri bagi fiskal AS termasuk perusahaan-perusahaan untuk melakukan ekspansif bisnis hingga tenaga kerja di AS yang semakin sulit.

Dikutip dari Reuters, data-data pendukung lainnya juga membuat ekspektasi penurunan suku bunga The Fed semakin besar, seperti tingkat pengangguran menurun menjadi 4,2% dari sebelumnya 4,3%.

Dalam komentarnya pada simposium riset tahunan Fed di Jackson Hole bulan lalu, Chairman The Fed, Jerome Powell menegaskan bahwa suku bunga akan turun pada pertemuan September. Namun, dia tidak memberikan kepastian mengenai seberapa jauh atau seberapa cepat penurunan itu mungkin terjadi, atau apakah pejabat akan membuka opsi dengan pemotongan konvensional sebesar seperempat poin atau yang lebih besar.

Baca:
BI Disarankan Tidak Pangkas Suku Bunga Acuan Bulan Ini

Kendati hasil survei CME FedWatch Tool menunjukkan potensi pemangkasan suku bunga sebesar 50 bps, namun survei CNBC Internationalmemperkirakan pendekatan pemotongan suku bunga yang lebih bertahap daripada yang saat ini diperkirakan oleh pasar.

Survei menunjukkan bahwa 84% dari 27 responden, termasuk ekonom, manajer dana, dan strategis, memprediksi Fed akan memotong suku bunga sebesar seperempat poin persentase, sementara 16% melihat kemungkinan pemotongan setengah poin. Ini berbeda dari probabilitas 65% untuk pemotongan setengah poin yang saat ini diperkirakan oleh pasar futures Fed.

Lebih lanjut, survei CNBC juga menilai hingga akhir 2024, suku bunga The Fed akan diekspektasikan di level 4,6% dan semakin menurun hingga akhir 2025 menjadi 3,7%.

CNBCFoto: CNBC Fed Survey
Sumber: CNBC

2. Proyeksi Ekonomi

The Fed akan merilis update triwulanan mengenai perekonomian, khususnya Produk Domestik Bruto (PDB), inflasi, dan tingkat pengangguran. Secara kolektif, perkiraan tersebut dikenal sebagai Ringkasan Proyeksi Ekonomi (Summary of Economic Projections/SEP).

Penyesuaian terbesar untuk SEP kemungkinan akan terjadi pada proyeksi pengangguran, yang hampir pasti akan dinaikkan dari proyeksi 4,0% pada akhir tahun yang dibuat pada Juni. Tingkat pengangguran saat ini berada di 4,2%.

Inflasi inti, yang diperkirakan sebesar 2,8% untuk tahun penuh pada Juni, kemungkinan akan direvisi lebih rendah, karena pada bulan Juli terakhir kali tercatat sebesar 2,6%.

"Inflasi tampaknya berada pada jalur untuk berada di bawah proyeksi FOMC pada bulan Juni, dan angka-angka yang lebih tinggi di awal tahun semakin tampak lebih seperti musiman residu daripada percepatan kembali. Tema utama pertemuan ini kemungkinan akan beralih fokus ke risiko di pasar tenaga kerja," kata para ekonom Goldman Sachs dalam sebuah catatan.

3. Dot Plot

Dalam FOMC kali ini, akan dirilis dokumen dot plot yang berisi ekspektasi masing-masing anggota perihal suku bunga The Fed ke depan.

Secara khusus, investor akan melihat bagaimana belasan anggota FOMC, baik pemilih maupun non-pemilih, akan menunjukkan ekspektasi mereka terhadap suku bunga hingga akhir tahun ini hingga tahun 2026 dan seterusnya.

Sebagai informasi, matriks terakhir diperbarui pada Juni 2024, mayoritas titik-titik tersebut menunjukkan dua kali pemotongan pada 2024, tiga pemotongan pada tahun 2025, dan empat pemotongan lagi pada 2026 hingga berada di level 3,00-3,25%.

The FedFoto: Dot Plot Matrix
Sumber: The Fed

4. Pernyataan The Fed

Pernyataan pejabat The Fed juga akan menjadi perhatian besar pasar mengingat kerapnya The Fed memberikan sinyal kebijakan melalui pernyataan mereka yang dapat berdampak bagi bank sentral negara lainnya.

Keputusan The Fed terhadap suku bunga akan berpengaruh terhadap indeks dolar AS (DXY) itu sendiri dan hal ini akan memengaruhi nilai tukar mata uang negara lainnya dengan memberi tekanan.

Pernyataan pasca-pertemuan komite juga perlu diubah untuk mencerminkan pemotongan suku bunga yang diharapkan serta panduan ke depan tambahan yang mungkin ditambahkan oleh komite.

Baca:
8 Negara Tentukan Nasib Pekan Ini, Semua Ikut Kata Amerika?

Dikeluarkan pada siang waktu AS, pernyataan dan SEP adalah hal pertama yang akan direspons oleh pasar.

Goldman Sachs memperkirakan FOMC kemungkinan akan merevisi pernyataannya terkait guideline data ekonomi AS agar terdengar lebih percaya diri, termasuk data inflasi dan lapangan kerja.

Tom Simons dari Jefferies mengatakan bahwa anggota FOMC tidak akan terlalu spesifik dalam memberi guideline ke depan.  "Guideline ke depan pada titik siklus ini hanya sedikit berguna karena The Fed sebenarnya tidak tahu apa yang akan mereka lakukan.

5. Konferensi Pers

Selain menyampaikan hasil FOMC, Powell akan melakukan tanya jawab dengan wartawan selama 45 menit.

Dalam beberapa kesempatan, Powell kerap menyampaikan pernyataan yang tidak tercantum di dalam dokumen saat menggelar konferensi pers.

Pernyataan yang tidak bisa ditebak inilah yang ditunggu pelaku pasar dan biasanya menggerakkan pasar sebab informasi tambahan yang diberikan Powell dapat menjadi pertimbangan lain bagi pelaku pasar untuk mengambil keputusan dan memproyeksi kebijakan The Fed ke depannya. Salah satu yang ditunggu dari konferensi pers ini adalah seberapa besar The Fed akan memangkas suku bunganya di sisa tahun ini.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev) Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">