Salah satu warga negara Indonesia yang tinggal di Lebanon, Ariq Fadlhur Cahyanto, mengungkapkan detik-detik saat pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah tewas dibom Israel pada pekan lalu.

Sebelum Nasrallah tewas, Ariq mengatakan sering "mendengar suara drone dan pesawat jet tempur Israel" yang mondar-mandir di langit Beirut.

Lihat Juga : 3 Sistem Anti-Misil Israel Termasuk Iron Dome yang Dibobol Rudal Iran

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ariq merupakan merupakan Presiden Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Lebanon. Dia dan delapan pelajar RI lain tinggal di Sekretariat PPI di Beirut.

Lebih lanjut, Ariq menuturkan suara ledakan-ledakan itu kian terasa dan begitu mengguncang di hari Nasrallah tewas yakni pada 28 September.

"Puncaknya serangan pada hari Jumat sore yang diklaim menewaskan Sayyid Hasan Nasrullah, itu lokasinya hanya 2 km dari Sekretariat PPI Lebanon," kata Ariq saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (3/10).

Dia lalu berujar, "Jadi memang sangat terasa sekali getaran dan suara dentumannya dari tempat kami."

Keesokan harinya, KBRI Beirut menghubungi dan menjemput para WNI itu untuk evakuasi sementara di shelter KBRI Beirut.

Hari-hari setelah itu situasi di Lebanon kian mencekam. Ariq menceritakan ibu kota Lebanon yang biasanya ramai juga jadi sepi.

"Selama Israel melancarkan serangan seminggu terakhir ini kondisi jalanan di Beirut sendiri cenderung lebih sepi," ujar dia.

Lihat Juga : Yordania Kembali Tembak Jatuh Rudal Iran ke Israel, Warga Marah

Banyak masyarakat Lebanon khususnya mereka yang tinggal di wilayah selatan memilih ke bagian Utara.

Israel terus menggempur Lebanon bahkan saat mereka masih menginvasi Palestina.

Pekan lalu, Israel juga meluncurkan invasi atau mereka menyebutnya serangan darat terbatas ke Lebanon.

Israel mengklaim operasi itu hanya menargetkan fasilitas milik Hizbullah. Namun, pasukan Zionis menggempur infrastruktur sipil seperti kamp pengungsi.

Lihat Juga : Iran Ajak Negara Islam Bersatu Lawan Israel, Sebut Saudi Saudara

Serangan Israel di kamp pengungsi menyebabkan 10 orang meninggal dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Melihat aksi brutal Israel, Hizbullah tak tinggal dia. Mereka mencoba menahan pasukan Zionis agar tak menyusup ke Lebanon, terutama ibu kota.

Pertempuran sengit kedua belah pihak pun pecah. Israel sampai mewanti-wanti warga untuk tak ke Lebanon selatan.

Lihat Juga : Satelit Ungkap Pangkalan Jet Tercanggih Israel Rusak Dirudal Iran

Di tengah pertempuran itu, Iran menghujani Israel 200 rudal balistik hingga hipersonik.

Israel murka dan bersumpah akan membalas serangan Iran.

Rentetan peristiwa itu membuat situasi Timur Tengah rawan dan sejumlah pihak menduga konflik akan meluas.

Sejumlah negara lalu ramai-ramai mengeluarkan perintah evakuasi bagi warganya yang ada di Lebanon, Iran, dan Israel.