MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun- Langkah antisipasi warga Dusun Kebonduren, Desa Kenongorejo, Pilangkenceng menghadapi banjir tidak salah.

Diketahui, warga rela merogoh kocek lebih dalam untuk meninggikan pondasi rumah.

Ternyata hingga saat ini dinas terkait belum merencanakan antisipasi banjir di wilayah itu.

Termasuk pengerukan sedimentasi Sungai Sekar.

‘’Alat berat tidak bisa masuk salah satunya, tetapi yang lebih penting izinnya,’’ ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Madiun Gunawi.

Baca Juga: Hasil Putra Jabar vs Jatim di Kapolri Cup 2024 Babak 8 Besar: Farhan Halim Cs Tak Terbendung

DPUPR disebutnya sekadar eksekutor.

Sedangkan untuk melakukan pengerukan sedimentasi tidak bisa sembarangan. Perlu sepengetahuan atau restu pemiliki kewenangan.

Itu mengingat aliran sungai dari informasi yang didapat di bawah kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).

Sedangkan, lahan di sekitar lokasi milik Perhutani.

‘’Kami tunggu hasil rapat dengan BBWS dan Perhutani itu,’’ bebernya.

Baca Juga: Klarifikasi Tim Pemenangan Paslon 02, Bawaslu Kota Madiun Pastikan Feeder Milik Perorangan

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Madiun Bobby Saktia Lubis mengakui jika penanganan bencana di Dusun Kebonduren belum dilakukan lantaran menunggu rapat bersama.

Rapat pencarian penanganan yang tepat itu masih terkendala kesiapan jadwal masing-masing pihak.