claim bonus ondel4d

data lengkap taiwan - Menperin Klaim Gas Murah Tak Bikin APBN Jebol: Industri Cuma 30 Persen

2024-10-08 00:14:46

data lengkap taiwan,erek erek tangan 2d,data lengkap taiwanJakarta, CNN Indonesia--

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengklaim kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) alias gas murahuntuk industri tidak membuat APBN jebol.

Ia mengatakan tak ada masalah dalam APBN. Bahkan, bila HGBT diberikan untuk semua sektor industri.

"Kebutuhan gas untuk industri hanya 30 persen dari total suplai gas nasional, jadi enggak akan jebol (APBN)," kata Agus di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (22/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebut ada peningkatan investasi, ekspor, penyerapan tenaga kerja berkat HGBT. Agus menyebut peningkatan mencapai sekitar 3 kali lipat.

"Kami sih maunya lanjut karena kan sudah jelas sekali faktanya multiplier effect-nya tiga kali lipat kalau kita bandingkan dari awal tahun 2020-2022 semenjak HGBT itu jalan," ucapnya.

Agus justru mendorong perluasan program HGBT. Dia menilai kebijakan itu tak cukup hanya diterapkan di 7 bidang industri.

"Semua sektor, kita punya 24 sub sektor di manufaktur, dan kalau dibilang jebol itu jebol apanya?" kata Agus.

HGBT merupakan program pemerintah untuk memberikan harga gas yang murah, yakni di bawah US$6 per MMBTU kepada industri tertentu. Saat ini, ada tujuh kelompok industri yang menikmati program gas murah dari pemerintah.

Ketujuh sektor penerima Program HGBT saat ini adalah pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, gelas kaca dan sarung tangan karet.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Ditjen Migas Tutuka Ariadji mengatakan HGBT berdampak pada kehilangan penerimaan negara sebesar Rp29,39 triliun.

Tutuka menyebut kerugian disebabkan penyesuaian harga gas bumi setelah menghitung bagi hasil produksi migas antara bagian pemerintah terhadap kontraktor.

"Terkait penurunan-penurunan penerimaan bagian negara atas HGBT ini, kewajiban mereka kepada kontraktor yaitu sebesar 46,81 persen atau Rp16,46 triliun pada 2021 dan 46,94 persen atau Rp12,93 triliun 2022," ungkap Tutuka pada keterangan resmi, Kamis (13/4).

[Gambas:Video CNN]

(dhf/pta)