tafsir mimpi maling togel - Putin Menggila, Rusia Ngamuk Serang Seluruh Ukraina Semalaman
2024-10-08 03:47:53
Jakarta, CNBC Indonesia- Rusia kembali meluncurkan serangan dahsyat ke Ukraina. Negeri Presiden Vladimir Putin itu disebut menembak puluhan pesawat nirawak (drone) di seluruh Ukraina, Jumat (6/9/2024) dini hari.
Setidaknya lima orang tewas. Belum diketahui dengan jelas dari mana saja korban berasal.
Baca:PD 3 Minggir! 'Kiamat' Baru Segera Hantam Bumi, Picu 9 Peperangan |
"Angkatan udara Ukraina mengatakan telah menembak jatuh 27 dari 44 pesawat nirawak yang diluncurkan Rusia semalam," ujar militer Kyiv dalam sebuah pernyataan di Telegram dimuat Reuters.
"Rusia juga menembakkan dua rudal dalam serangan itu," tambah angkatan udara lagi.
Baca:Perang Arab Kemana-mana, Negara Ini Ancam 'Deklarasi Perang' ke Israel |
Sementara itu, gubernur wilayah timur laut Kharkiv mengatakan serangan rudal merusak bangunan tempat tinggal dan melukai tiga orang di kota Liubotyn.
Gubernur daerah Dnipropetrovsk Serhiy Lysak mengatakan angkatan udara menembak jatuh lima pesawat nirawak dan satu rudal di wilayah tersebut.
"Berbagai serangan semalam di wilayah tengah ini melukai dua orang, merusak lebih dari 12 rumah dan berdampak pada kabel listrik dan pipa gas," tambahnya.
Di sisi lain, otoritas daerah Lviv mengatakan puing-puing pesawat nirawak jatuh di zona industri, membakar empat truk. Sebuah tim yang terdiri dari 32 petugas pemadam kebakaran telah memadamkan api pada pagi hari dan gubernur melaporkan tidak ada korban luka selama serangan itu.
"Kebakaran lain yang disebabkan oleh puing-puing yang jatuh telah dipadamkan di wilayah selatan Mykolaiv di mana angkatan udara menembak jatuh tujuh pesawat tanpa awak," kata gubernurnya wilayah itu.
Sebelumnya perang Rusia Ukraina telah terjadi sejak 2022. Kemarin dalam Forum Ekonomi Timur (FEE), Putin mengatakan bersedia berunding dengan Ukraina berdasarkan kesepakatan yang dibuat di Istanbul, Turki tahun 2022.
Perlu diketahui ketentuan di Istanbul tidak pernah dipublikasikan, bahkan tanda tangan delegasi Rusia dan Ukraina sudah dibuhuhkan. Tapi, kata Putin, kesepakatan itu tidak berlaku hanya karena "delegasi diberi perintah" untuk tidak melakukannya, karena para elit Amerika Serikat (AS), Eropa, beberapa negara Eropa, ingin mencapai kekalahan strategis Rusia".
Baca:Penyelam RI Nemu Harta Karun Kapal Arab Rp492 M, tapi Dijual ke Asing |
(sef/sef) Saksikan video di bawah ini:
