Jakarta, CNBC Indonesia- Kementerian ESDM mengungkap kasus tambang emas ilegal di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, yang menyebabkan kerugian negara mencapai Rp 1,02 triliun.

ESDM menyebutkan kerugian akibat tambang ilegal yang dilakukan warga negara asing asal China ini berasal dari cadangan emas yang hilang sebanyak 774,27 kg dan perak sebanyak 937,7 kg.

Sekretaris Penyidik PNS Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Sulistiyohadi mengatakan pengungkapan kasus tambang ilegal ini didasarkan atas laporan masyarakat. Dimana kegiatan penambangan emas ini merupakan penambangan bawah tanah dan berada di wilayah IUP yang masih dalam status maintenance.

Dari penyidikan ESDM, didapat bahwa semua proses pengolahan emas dilakukan di dalam tambang di bawah tanah hingga menghasilkan bullion emas baru di bawah ke luar tambang.

Seperti apa pengungkapan kasus tambang illegal oleh WNA? Selengkapnya simak dialog Shinta Zahara dengan Sekretaris Penyidik PNS Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Sulistiyohadi dan Pakar Hukum Pertambangan Universitas Borobudur, Ahmad Redi dalam Closing Bell, CNBC Indonesia (Senin, 30/09/2024)