claim bonus ondel4d

abutogel link - Stimulus Jumbo China Guncang Dunia, Bakal Ngaruh ke IHSG & Rupiah?

2024-10-08 01:24:50

abutogel link,aplikasi domino speeder,abutogel link
  • Pasar keuangan Tanah Air sumringah pada perdagangan kemarin, ditopang oleh investor asing yang masih memburu pasar keuangan RI.
  • Wall Street kompak menguat dan mencetak rekor
  • Pergerakan saham BREN dan indikator ekonomi AS diproyeksikan menjadi penggerak pasar hari ini

Jakarta, CNBC Indonesia- Pasar keuangan Tanah Air kompak sumringah pada perdagangan Selasa (24/9/2024) kemarin, di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), rupiah, dan Surat Berharga Negara (SBN) ditutup di teritori hijau.

Pasar keuangan Indonesia diharapkan kembali kompak menguat hari ini. Selengkapnya mengenai proyeksi sentimen pasar hari ini bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini.

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup naik tipis 0,04% ke posisi 7.778,49. IHSG masih bertahan di level psikologis 7.700 kemarin.

Nilai transaksi IHSG pada kemarin mencapai sekitar Rp 16 triliun dengan melibatkan 22 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,4 juta kali. Sebanyak249saham menguat,332 saham melemah, dan 215 saham stagnan.

Secara sektoral, sektor konsumer primer menjadi penopang utama yakni sebesar 0,99%. Sedangkan dari sisi saham, penyokong utama berasal dari PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang menyumbang masing-masing sebesar 5,7 dan 4,4 indeks poin.

Saat IHSG ditutup menguat kemarin, investor asing tercatat kembali memborong saham-saham di RI. Namun jumlahnya cenderung menurun yakni sebesar Rp 11,97 miliar di seluruh pasar dengan rincian sebesar Rp 360,94 miliar di pasar reguler, tetapi di pasar tunai dan negosiasi asing mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 348,97 miliar.

Sementara itu di Asia-Pasifik, bursa saham secara mayoritas menguat, kecuali ASX 200 Australia dan Straits Times Singapura yang terkoreksi masing-masing 0,13% dan 0,43%.

Berikut pergerakan IHSG dan bursa Asia-Pasifik pada perdagangan Selasa kemarin.

Sedangkan untuk mata uang rupiah pada perdagangan kemarin berbalik menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Berdasarkan data Refinitiv, rupiah mengakhiri perdagangan kemarin di posisi Rp 15.180/US$ di pasar spot, menguat 0,1%.

Sementara di Asia, mata uangnya secara mayoritas menguat di hadapan dolar AS kemarin. Kecuali peso Filipina, yen Jepang, rupee India, dan won Korea Selatan terkoreksi di hadapan The Greenbackkemarin.

Berikut pergerakan rupiah dan mata uang Asia pada perdagangan Selasa kemarin.

Adapun di pasar surat berharga negara (SBN), pada perdagangan kemarin berbalik menguat, terlihat dari imbal hasil (yield) yang berbalik turun.

Melansir data dari Refinitiv, yieldSBN tenor 10 tahun yang merupakan SBN acuan negara terpantau turun 1,7 basis poin (bp) menjadi 6,441%.

Yieldberlawanan arah dari harga, sehingga turunnya yieldmenunjukkan harga obligasi yang sedang menguat, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%. Ketika yieldturun, maka tandanya investor sedang memburu SBN.

Pasar keuangan RI yang sumringah kemarin terjadi sejalan dengan derasnya arus dana asing yang masuk ke pasar keuangan domestik Indonesia serta rilis data realisasi APBN Agustus 2024.

Investor asing terus membanjiri pasar keuangan Indonesia setelah The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk memangkas suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps).

Keputusan ini memberikan sentimen positif pada pasar keuangan global, termasuk Indonesia, di mana aliran dana asing masuk secara signifikan.

Bank Indonesia (BI) mencatat pada periode 17-19 September 2024, investor asing membeli aset neto sebesar Rp 25,6 triliun.

Sebagian besar dari dana tersebut masuk melalui pasar Surat Berharga Negara (SBN) dengan total Rp 19,76 triliun, sementara Rp 4,19 triliun mengalir ke pasar saham, dan Rp 1,66 triliun ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Sepanjang tahun 2024, total pembelian asing mencapai Rp 259,89 triliun di ketiga sektor tersebut, menunjukkan kepercayaan kuat terhadap pasar Indonesia.

Di lain sisi hasil pengumuman realisasi APBN, Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan menekankan bahwa meskipun APBN per Agustus 2024 mengalami defisit sebesar Rp 153,7 triliun atau 0,68% dari PDB, keseimbangan primer masih mencatat surplus sebesar Rp 161,8 triliun.

Ia juga optimis bahwa pendapatan negara hingga akhir tahun akan mencapai target Rp 2.802,3 triliun, meskipun tantangan dari sektor pajak badan masih cukup besar.

Di sisi lain, belanja negara meningkat signifikan sebesar 15,3% yoy, terutama didorong oleh kebutuhan pemilu dan bantuan sosial terkait dampak El-Nino.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan stabil di kisaran 5,06% pada kuartal III-2024, Indonesia masih berada pada jalur yang sesuai dengan target pertumbuhan APBN 2024, yaitu 5,2%.

Beralih ke Amerika Serikat (AS), bursa saham Wall Street kembali ditutup bergairah pada perdagangan Selasa kemarin, mengabaikan data indeks keyakinan konsumen yang lemah, karena saham pertambangan melonjak menyusul pengumuman China tentang paket stimulus besar-besaran.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,2% ke posisi 42.208,218, S&P 500 terapresiasi 0,25% ke 5.732,93, dan Nasdaq Composite bertambah 0,56% menjadi 18.074,52.

Dow Jones dan S&P 500 lagi-lagi mencetak rekor tertinggi barunya kemarin, sedangkan Nasdaq berhasil kembali ke level psikologis 18.000, level sejak Juli lalu.

Indeks awalnya memangkas keuntungan setelah laporan dari Conference Board (CB) mengungkapkan penurunan tak terduga dalam indeks keyakinan konsumen AS pada September 2024, didorong oleh meningkatnya kekhawatiran tentang kesehatan pasar tenaga kerja.

Menurut data yang dirilis kemarin oleh The Conference Board, indeks sentimen konsumen turun sebesar 6,9 poin menjadi 98,7, yang merupakan penurunan terbesar sejak Agustus 2021. Angka ini juga berada di bawah ekspektasi pasar yang berada di angka 103,8.

Ekspektasi konsumen untuk kondisi enam bulan ke depan turun menjadi 81,7, sementara penilaian terhadap kondisi saat ini turun menjadi 124,3.

Indeks Keyakinan Konsumen menggunakan angka 100 sebagai ambang batas. Jika di bawah 100, maka artinya konsumen masih pesimistis memandang prospek perekonomian saat ini hingga 6 bulan mendatang sehingga mereka memilih menahan rencananya untuk berbelanja.

Baca:
Pasar Masih Happy, Wall Street Kembali Perkasa

Penurunan ini dipengaruhi oleh melemahnya pasar tenaga kerja dan tingginya biaya hidup, yang terus menekan keyakinan konsumen. Hal ini membuat indeks tetap jauh di bawah level sebelum pandemi.

Laporan ini menggarisbawahi kekhawatiran pasar tenaga kerja yang turut memengaruhi keputusan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) pada pekan lalu.

"Penurunan dalam komponen utama indeks ini mungkin mencerminkan kekhawatiran konsumen tentang pasar tenaga kerja, khususnya terkait jam kerja yang berkurang, kenaikan gaji yang melambat, serta lebih sedikitnya lowongan pekerjaan-meskipun pasar tenaga kerja secara keseluruhan masih cukup sehat dengan tingkat pengangguran yang rendah dan upah yang tinggi," kata Dana Peterson, kepala ekonom di The Conference Board.

Namun, pasar masih berharap bahwa pemangkasan suku bunga pada pertemuan berikutnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan laba perusahaan.

"Banyak hal yang berubah di balik permukaan. ... Anda telah melihat tongkat estafet berpindah dari saham-saham berkapitalisasi besar ini ke pasar yang lebih luas," kata Paul Hickey, salah satu pendiri Bespoke Investment Group, dikutip dariCNBC International.

Di lain sisi, harga logam terdongkrak dan turut menopang saham logam di AS, setelah China meluncurkan paket stimulus ekonomi terbesarnya sejak pandemi Covid-19 guna menarik ekonomi keluar dari keterpurukan deflasi.

Bank sentral China (People's Bank of China/PBoC) akan meluncurkan stimulus moneter dan dukungan bagi pasar properti. Ini langkah baru pemerintah China untuk menghidupkan kembali ekonomi yang masih tertekan deflasi.

Gubernur PBoC, Pan Gongsheng bersama pejabat regulator keuangan lainnya mengatakan, bank sentral akan memangkas jumlah uang tunai yang harus dimiliki bank sebagai cadangan. Rasio persyaratan cadangan alias giro wajib minimum dipangkas 50 bps.

PBOC juga akan memangkas suku bunga repo tujuh hari sebesar 0,2 poin persentase menjadi sebesar 1,5%. Suku bunga deposito dan suku bunga lainnya juga akan turun.

"Suku bunga hipotek juga akan dikurangi rata-rata sebesar 0,5 poin persentase," kata Pan, dikutip Reuters, Selasa (24/9/2024).

Langkah ini yang dapat memberikan sedikit keringanan bagi rumahtangga tetapi menimbulkan kekhawatiran terkait profitabilitas bank. Pan tidak menyebutkan kapan langkah-langkah tersebut akan mulai berlaku.

Pada hari ini, pelaku pasar perlu mencermati beberapa sentimen, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri, terutama terkait dengan rencana pemerintah China yang akan memberikan stimulus dan memanasnya kembali ketegangan di Timur Tengah yang membuat harga komoditas kembali menguat.

Pergerakan Wall Street yang positif diharapkan dapat menopang pasar keuangan Indonesia. Berikut sentimen pasar yang perlu dicermati oleh pelaku pasar pada hari ini.

Timur Tengah Memanas, Israel Serang Hizbullah

Timur Tengah kembali memanas setelah serangan udara Israel di Lebanon pada Senin kemarin, di mana serangan tersebut telah menewaskan hampir 500 orang, serta melukai lebih dari 1.600 orang lainnya. Israel mengatakan pasukan mereka menyerang 1.300 target Hizbullah di negara tersebut.

Memanasnya kawasan Timur Tengah ini bisa meningkatkan ketidakpastian ekonomi dan politik yang menggoyang pasar keuangan. Namun di sisi lain, memanasnya kawasan Timur Tengah juga bisa berdampak positif ke harga energi dan pangan serta komoditas emas.

Kondisi ini akan menguntungkan saham-saham berbasis komoditas energi serta emas. Harga minyak, misalnya, melonjak lebih dari 1,5% kemarin serta emas mencetak rekor.
Kenaikan harga minyak akan menguntungkan saham-saham seperti PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) atau PT Elnusa Tbk (ELSA) serta saham produsen batu bara seperti PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Bukit Asam (PTBA).

Baca:
Saham BREN Bangkit, IHSG Ditutup Hijau Hari Ini!

Seperti diketahui, serangan besar pada Senin kemarin menandai bukan hanya jumlah korban tewas tertinggi tahun ini, tetapi juga merupakan hari paling mematikan dalam konflik dengan Israel sejak perang 34 hari antara kedua negara pada tahun 2006.

Insiden ini pun menjadi perhatian dunia. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan memperingatkan bahwa serangan terbaru Israel di Lebanon dapat memperluas perang ke seluruh kawasan Timur Tengah.

"Serangan baru-baru ini terhadap Lebanon dan pernyataan yang dikeluarkan oleh Israel adalah manifestasi yang jelas dari upaya untuk memperluas perang di kawasan," kata Erdogan dalam sebuah acara yang diadakan oleh Komite Pengarah Nasional Turki-Amerika (TASC) di New York, dikutip dari Anadolu Agency.

Sementara itu, Presiden Iran Masoud Pezeshkian memperingatkan dunia bahwa Israel ingin menyeret wilayah Timur Tengah ke dalam perang besar-besaran. Ia menyebut Israel telah memprovokasi Iran untuk bergabung dalam konfliknya dengan Hizbullah dari Lebanon.

"Kami tidak ingin menjadi penyebab ketidakstabilan di Timur Tengah karena konsekuensinya tidak dapat diubah," katanya pada Senin (23/9/2024), berbicara kepada wartawan setelah kedatangannya di New York untuk menghadiri Majelis Umum PBB, seperti dikutip Reuters.

Adapun Presiden AS, Joe Biden mengatakan Washington akan melakukan "segala yang kami bisa untuk mencegah pecahnya perang yang lebih luas".

Sementara itu, seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa mereka terus berhubungan dengan pejabat Lebanon dan Israel sepanjang waktu sementara Israel melanjutkan kampanye pengeboman besar-besarannya di negara itu.

Pemerintah China Beri Stimulus Untuk Genjot Ekonomi

Pemerintah China melalui bank sentral (PBoC) mengagetkan dunia dengan rencananya meluncurkan stimulus moneter dan dukungan bagi pasar properti secara besar-besaran. Ini langkah baru pemerintah China untuk menghidupkan kembali ekonomi yang masih tertekan deflasi.

Gubernur PBoC, Pan Gongsheng bersama pejabat regulator keuangan lainnya mengatakan, bank sentral akan memangkas jumlah uang tunai yang harus dimiliki bank sebagai cadangan. Rasio persyaratan cadangan alias giro wajib minimum dipangkas 50 bps.

PBoC juga akan memangkas suku bunga repo tujuh hari sebesar 0,2 poin persentase menjadi sebesar 1,5%. Suku bunga deposito dan suku bunga lainnya juga akan turun.

"Suku bunga hipotek juga akan dikurangi rata-rata sebesar 0,5 poin persentase," kata Pan, dikutip Reuters, Selasa (24/9/2024).

Langkah ini yang dapat memberikan sedikit keringanan bagi rumah tangga tetapi menimbulkan kekhawatiran terkait profitabilitas bank. Pan tidak menyebutkan kapan langkah-langkah tersebut akan mulai berlaku.

Sebelumnya, perekonomian China tumbuh jauh lebih lambat dari yang diharapkan pada kuartal kedua 2024. Pertumbuhan ekonomi China terbebani krisis properti yang berkepanjangan dan kekhawatiran konsumen tentang keamanan kerja.

Data ekonomi Agustus secara umum tidak sesuai ekspektasi ekonom. Ini menambah urgensi bagi para pembuat kebijakan untuk memberikan lebih banyak dukungan.

Pan mengatakan, pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut, termasuk pemotongan Giro Wajib Minimum (GWM), akan dilakukan akhir tahun ini. Kebijakan China terbaru ini muncul setelah The Fed memangkas suku bunga pekan lalu.

Para analis memperkirakan, bank sentral China akan memberikan lebih banyak ruang melonggarkan kebijakan moneter tanpa menekan kurs yuan.

Stimulus China ini diharapkan ikut mendongkrak ekonomi global, termasuk Indonesia. Seperti diketahui, China merupakan mitra dagang terbesar Indonesia dan salah satu investor asing terbesar di Indonesia.
Dengan stimulus yang ada maka permintaan dalam negeri China diharapkan meningkat sehingga berimbas pula pada permintaan barang-barang dari luar negeri, termasuk Indonesia.

PBoC juga memperkenalkan dua instrumen baru untuk meningkatkan pasar modal.

Yang pertama adalah program swapsebesar CNY  500 miliar yuan, yang memungkinkan dana, perusahaan asuransi, dan pialang untuk mendapatkan akses lebih mudah ke pendanaan guna membeli saham.

Yang kedua, menyediakan hingga CNY 300 miliar dalam pinjaman murah dari PBoC kepada bank-bank komersial untuk membantu mereka mendanai pembelian saham oleh entitas lain dan program pembelian kembali.

Stimulus PBoC adalah yang kali kesekian dikeluarkan China untuk menggenjot ekonomi Sang Naga yang lagi layu. Pada awal tahun lalu, China meluncurkan kebijakan penerbitan stimulus jumbo melalui obligasi spesial "ultra long" senilai satu triliun yuan atau US$ 139 miliar.

Sebelumnya, pada 2020 lalu Tiongkok sudah memanfaatkan obligasi spesial dengan nilai yang sama guna membantu perekonomian bangkit dari dampak Pandemi Covid-19. Hanya saja, dampaknya belum terlalu kelihatan signifikan pandemi sudah kian mereda.

Indeks Keyakinan Konsumen Amerika Serikat Jeblok

The Conference Board melaporkan indeks keyakinan konsumen (IKK) melalui data indeks sentimen konsumen turun sebesar 6,9 poin menjadi 98,7, yang merupakan penurunan terbesar sejak Agustus 2021. Angka ini juga berada di bawah ekspektasi pasar yang berada di angka 103,8.

Ekspektasi konsumen untuk kondisi enam bulan ke depan turun menjadi 81,7, sementara penilaian terhadap kondisi saat ini turun menjadi 124,3.

IKK menggunakan angka 100 sebagai ambang batas. Jika di bawah 100, maka artinya konsumen masih pesimistis memandang prospek perekonomian saat ini hingga 6 bulan mendatang sehingga mereka memilih menahan rencananya untuk berbelanja.

Penurunan ini dipengaruhi oleh melemahnya pasar tenaga kerja dan tingginya biaya hidup, yang terus menekan keyakinan konsumen. Hal ini membuat indeks tetap jauh di bawah level sebelum pandemi.

Laporan ini menggarisbawahi kekhawatiran pasar tenaga kerja yang turut memengaruhi keputusan The Fed untuk menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) pada pekan lalu.

"Penurunan dalam komponen utama indeks ini mungkin mencerminkan kekhawatiran konsumen tentang pasar tenaga kerja, khususnya terkait jam kerja yang berkurang, kenaikan gaji yang melambat, serta lebih sedikitnya lowongan pekerjaan-meskipun pasar tenaga kerja secara keseluruhan masih cukup sehat dengan tingkat pengangguran yang rendah dan upah yang tinggi," kata Dana Peterson, kepala ekonom di The Conference Board.

Saham BREN Tak Lagi Bebani IHSG?

Pada perdagangan kemarin, saham energi baru terbarukan (EBT) konglomerasi Prajogo Pangestu yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) berhasil rebounddengan ditutup melesat 2,12% ke posisi Rp 7.225/unit.

Pada awal sesi I kemarin, BREN sempat kembali ambruk dan menyentuh auto rejectbawah (ARB) ke posisi terendah Rp 5.675/unit. Namun selang beberapa menit saja, BREN berhasil bangkit.

Meski berhasil rebound, tetapi BREN dalam tiga hari terakhir hingga kemarin masih ambruk 34,47%. Tak hanya ambruk, kapitalisasi pasar BREN diketahui sudah tergerus hingga Rp 528,45 triliun, hanya dalam dua hari.

BREN membuat IHSG merana pada perdagangan Jumat pekan lalu hingga Senin awal pekan ini. Penyebab ambruknya pada Jumat lalu dan Senin awal pekan ini yakni karena FTSE Rusell mengeluarkan BREN dari indeks FTSE.

Dalam pernyataan FTSE, mereka menjelaskan ada empat pemegang saham yang mengendalikan 97% dari total saham yang diterbitkan. Pada Rabu mendatang, Financial Times Stock Exchange (FTSE) Russel akan resmi melakukan penghapusan saham BREN dari indeks FTSE.

Sebelumnya, BREN akan masuk ke dalam indeks FTSE Global Equity Series - Large Cap yang akan berlaku per 20 September 2024 dan efektif pada 23 September 2024.

BREN tidak hanya kali ini saja membuat IHSG goyang. Sebelumnya pada Juni lalu, BREN yang masuk ke dalam papan pemantauan khusus dan diperdagangkan dengan metode full call auction (FCA) membuatnya ambruk dan mencetak ARB.

Masuknya BREN ke dalam papan pemantauan khusus dan diperdagangkan dengan metode FCA pada Juni lalu disinyalir karena terkena suspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak dua kali.

 

BEI Mau Kaji Ulang Aturan Free Float

Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana untuk mengkaji ulang ketentuan saham free floatbagi saham yang tercatat di Indonesia. Hal ini terjadi setelah di depaknya saham BREN dari Indeks FTSE Russel dan mempengaruhi pergerakan IHSG pada Jumat pekan lalu dan Senin lalu.

Sebagaimana diketahui, akibat bobot BREN yang besar terhadap IHSG, saham ini kerap kali menjadi penentu pergerakan IHSG.

Berkaca pada hal tersebut, Direktur Penilaian Perusahaan Tercatat BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pihaknya juga sedang melakukan kajian dan pendalaman untuk usulan penyesuaian, khususnya mengenai ketentuan Free Float saat pencatatan perdana.

"Salah satu hal yang kami pertimbangkan adalah terkait kriteria kepemilikan saham yang diperhitungkan sebagai free floatsaat pencatatan perdana, dimana kami ingin memfokuskan pada jumlah saham yang ditawarkan kepada publik," ungkap Nyoman kepada wartawan, Senin, (23/9/2024).

Adapun ketentuan baru tersebut akan dituangkan dalam rancangan perubahan peraturan dan akan melewati proses pertimbangan publik. Hal ini bertujuan agar BEI tetap relevan terhadap kondisi terkini dalam dinamika pasar modal.

Di sisi lain, BEI menilai, polemik free float yang dipermasalahkan FTSE Russel terhadap BREN sudah di luar dari kendali BEI. Pasalnya, emiten ini dinilai sudah memenuhi ketentuan free floatseusai aturan BEI.

Baca:
Saham BREN Bangkit, IHSG Ditutup Hijau Hari Ini!

 

"Ketentuan untuk dapat masuk ke dalam indeks FTSE Russell equity indices diatur oleh FTSE Russell. Sehingga keputusan tersebut merupakan wewenang dari pihak FTSE Russell untuk menentukan saham mana yang dapat masuk ke dalam indeks tersebut sesuai dengan ketentuan yang dimiliki," jelasnya.

Sementara itu, merespons gejolak sahamnya dalam beberapa hari terakhir, manajemen BREN menyebut informasi mengenai empat pemegang saham telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan BEI berdasar prospektus initial public offering(IPO) pada 2023 dan data harian per 19 September 2024.

Porsi kepemilikan saham empat investor utama perseroan tercatat sebesar 95,97%. Rinciannya, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) sebesar 64,666%, Green Era Energy Pte. Ltd. 23,603%, Jupiter Tiger Holdings 3,941%, dan Prime Hill Funds 3,761%.

Adapun saham free float15,60 miliar atau 11,66%. Bila dibandingkan saat IPO, jumlah saham free floattersebut tidak mengalami banyak perubahan, yakni 15,69 miliar helai alias 11,73%.

Sementara menurut Peraturan Bursa Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat (Peraturan No. I-A), perusahaan tercatat wajib memenuhi ketentuan free float sebesar 7,5% dari jumlah saham yang tercatat.

Berikut sejumlah agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini:

  1. UOB Economic Outlook 2025 (09.00-12.00 WIB)
  2. Forum Digital BUMN
  3. Rilis data indeks keyakinan konsumen Korea Selatan periode September 2024 (04:00 WIB),
  4. Rilis data indikator indeks harga konsumen Australia bulanan periode Agustus 2024 (08:30 WIB),
  5. Rilis data harga rumah baru Amerika Serikat periode Agustus 2024 (21:00 WIB).

 

Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini:

  1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa PT Century Textile Industry Tbk (09:30 WIB),
  2. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Ikapharmindo Putramas Tbk (10:00 WIB),
  3. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Jasa Armada Indonesia Tbk (10:00 WIB),
  4. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Koka Indonesia Tbk (10:00 WIB),
  5. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Perintis Triniti Properti Tbk (14:00 WIB).

 

Berikut sejumlah indikator perekonomian nasional:

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Next Page Wall Street Belum Ingin Rehat, Dow Jones-S&P Cetak Rekor Lagi
Pages Next