claim bonus ondel4d

jepe 138 - Cukai Rokok Batal Naik, Ini Saham Rokok yang Punya Valuasi Murah

2024-10-08 04:22:55

jepe 138,hidung 2d,jepe 138

1. Cukai rokok 2025 batal naik, angin segar untuk emiten rokok
2. Tercatat beberapa emiten rokok memiliki valuasi yang murah
3. Cukai hasil tembakau tumbuh 4,7% di Agustus 2024

Jakarta, CNBC Indonesia -Kabar baik bagi investor rokok sekaligus para pengusaha rokok dalam negeri. Pemerintah berencana untuk tidak melakukan perubahan terhadap tarif cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok pada 2025. Hal ini menjadi angin segar sekaligus nafas panjang bagi industri rokok. Emiten di sektor industri rokok pun merespon positif kabar baik tersebut.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, kebijakan ini mempertimbangkan pembahasan dalam RAPBN 2025 yang telah ditetapkan DPR pekan lalu.

"Posisi pemerintah untuk kebijakan CHT 2025 belum akan dilaksanakan," kata Askolani saat konferensi pers APBN di Kantor Pusat Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (23/9/2024).

Ia mengungkapkan, salah satu pertimbangan untuk tidak mengubah kebijakan CHT pada 2025 ialah terus munculnya fenomena down trading rokok, yakni fenomena yang terjadi ketika konsumen beralih pada produk rokok lebih murah.

Baca:
Israel Ngamuk Terus, Harga Minyak Malah Adem Ayem: Sulit Jebol US$ 90?

"Kebijakan CHT 2025 ini tentunya bisa mempertimbangkan down trading, yaitu dari perbedaan antara rokok golongan I dengan golongan III," tuturnya.

Meski begitu, Askolani mengatakan, kebijakan alternatif CHT yang dipertimbangkan pemerintah untuk dieksekusi pada tahun depan itu ialah penyesuaian harga jual rokok di tingkat industri.

Kabar baik ini menjadi sentimen positif bagi saham-saham rokok dalam negeri. Dalam sebulan, pergerakan saham-saham emiten rokok di Bursa Efek Indonesia (BEI) dominan mencatatkan kenaikan.

Secara kinerja keuangan, di semester I 2024, semua emiten rokok di BEI masih mencatatkan penurunan laba bersih.

Dari sisi penjualan, dua emiten mencatatkan pertumbuhan penjualan dan dua emiten lainnya mencatatkan penurunan penjualan di sepanjang semester I 2024.

Meskipun penjualan HMSP dan ITIC naik, sayangnya kedua emiten rokok tersebut masih mencatatkan penurunan laba bersih. Hal ini disebabkan, salah satunya dari penurunan margin Perseroan.

Secara valuasi, tercatat beberapa emiten rokok masih undervalued alias murah.

Pada harga wajarnya atau Price Book Value (PBV), saham GGRM dan ITIC masih murah dengan PBV di bawah satu. Sementara untuk saham WIIM sudah berada di harga wajarnya dengan PBV satu, dan saham HMSP tercatat di atas harga wajarnya dengan PBV tiga.

Namun, secara sektoral maupun industrinya, saham HMSP, ITIC dan juga WIIM tercatat murah karena berada di Price Earning Ratio (PER) rata-rata industri rokok di PER 15. Sementara untuk saham GGRM sedikit lebih mahal dengan PER di atas 15.

Baca:
Awas Ada 2 Tamparan Bagi Investor, Pasar Keuangan RI di Ujung Tanduk?

Sementara itu diketahui, penerimaan dari cukai periode Agustus 2024 mencapai Rp138,4 triliun atau 56,2% dari target. Capaian ini tumbuh 5,0% secara tahunan (yoy).

Pertumbuhan itu, berasal dari cukai hasil tembakau sebesar Rp132,8 triliun atau tumbuh 4,7% (yoy), dipengaruhi kenaikan produksi hasil tembakau golongan II dan III, di tengah tarif cukai rokok Golongan I yang terlampau tinggi.

Dan realisasi dari Cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) penerimaannya tumbuh 11,9% atau mencapai Rp5,4 triliun dan cukai Etil Alkohol sebesar Rp93,6 miliar atau tumbuh 21,9% sejalan dengan kenaikan produksi.

Dengan batalnya perubahan terhadap tarif cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok pada 2025, maka hal ini dapat mendorong peningkatan kinerja emiten rokok. Jika cukai batal naik, maka harga rokok akan relatif stabil, sehingga tingkat konsumsi rokok dapat terjaga bahkan naik.


Sanggahan:Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC Indonesia Research

[email protected]

(saw/saw) Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">