claim bonus ondel4d

jalasutra prediksi - Pasukan Ukraina Klaim Kuasai 1.000 Km Persegi Wilayah Kursk Rusia

2024-10-08 01:39:59

jalasutra prediksi,angka burung hantu togel,jalasutra prediksiJakarta, CNN Indonesia--

Pasukan Ukrainadisebut telah menguasai 800 kilometer persegi wilayah Kursk, Rusia, sejak mulai menyusup sampai hari ini hingga Senin (12/8).

Ukraina melancarkan serangan mendadak ke Kursk di barat Rusia sejak Selasa (6/8) lalu dan merebut puluhan permukiman, dalam serangan lintas batas paling signifikan di tanah Rusia sejak Perang Dunia II.

Lihat Juga :
Amarah Putin usai Ukraina 'Invasi' Balik Rusia, Ancam Balasan Setimpal

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya pekan lalu ratusan prajurit Kyiv yang dilengkapi kendaraan lapis baja, artileri, dan drone menyapu wilayah Kursk, Rusia.

Lihat Juga :
Kronologi Tentara Ukraina Invasi Rusia, Bikin Kremlin Ketar-ketir

Serangan Ukraina ini disebut-sebut membuat Rusia terkejut. Tak lama setelah 'invasi' Ukraina ini, Moskow langsung mengerahkan pasukannya ke Kursk.

"Kendaraan berat telah dimuat ke trailer untuk dikirim segera ke daerah di mana formasi Angkatan Bersenjata Ukraina sedang diblokir. Pengerahan ini juga dilakukan untuk memastikan keamanan permukaan jalan," demikian laporan militer, seperti dikutip Al Jazeera.

Rusia juga memerintahkan warga di kawasan tersebut untuk evakuasi pada Senin (12/8). Perintah itu dikeluarkan seiring dengan upaya Kremlin menahan serangan dari Ukraina.

Pekan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Ukraina akan menerima balasan setimpal, usai menerobos wilayah Kursk.



"Kerugian angkatan bersenjata Ukraina meningkat secara dramatis bagi mereka, termasuk di antara unit yang paling siap tempur, unit yang dipindahkan musuh ke perbatasan kita," kata Putin saat pidato di televisi, dikutip Al Jazeera, Senin (13/8).

Dia lalu berujar, "Musuh pasti akan menerima respons yang setimpal, dan semua tujuan yang kita hadapi, tanpa diragukan lagi, akan tercapai."

Putin tak merinci balasan apa yang dimaksud. Namun, badan intelijen Ukraina, Dinas Keamanan, (SBU) menyatakan Rusia mencoba mengkambinghitamkan Kyiv dengan kejahatan perang.



(dna/bac)