claim bonus ondel4d

rda drop oten - Makin Renggang, Biden Disebut Cap Netanyahu Orang Jahat Sialan

2024-10-08 05:54:51

rda drop oten,no togel gelas pecah,rda drop otenJakarta, CNN Indonesia--

Presiden Amerika Serikat Joe Biden dilaporkan diam-diam menyebut sekutu dekatnya, Perdana Menteri IsraelBenjamin Netanyahu orang jahat sialan.

Menurut laporan Politico, sama seperti pejabat AS lain dan politikus Demokrat lain, Biden menaruh kecurigaan terhadap Netanyahu terutama sejak agresi brutal Israel ke Jalur Gaza Palestina pada 7 Oktober lalu.

Beberapa sumber dekat Biden mengatakan sang Presiden AS bahkan secara personal menyebut Netanyahu sebagai "bad fucking guy"atau orang jahat sialan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Presiden tak mengatakan hal itu, dia juga tidak akan mengatakan hal tersebut," kata Bates, dikutip Al Jazeera.

Lebih lanjut, Bates menerangkan bahwa Biden dan Netanyahu memiliki hubungan selama sepuluh tahun yang saling menghormati di depan umum maupun secara pribadi.

AS dan Israel belakangan ini disebut tegang karena perbedaan pendapat mereka terkait agresi pemerintahan Netanyahu di Palestina dan rencana setelah serangan itu usai.

Pemerintah AS juga tampak murka setelah militer Israel menciptakan zona penyangga di Jalur Gaza dan menghancurkan ratusan bangunan dekat perbatasan Israel.

Pilihan Redaksi
  • Daftar Pangkalan Rahasia Militer AS di Timur Tengah
  • Update Korban Tewas Agresi Israel di Gaza Tembus 27.365 Jiwa
  • Kemlu Buka Suara soal Isu Menlu Retno Mundur sampai AS Serang Houthi

Hubungan kedua negara kian runcing usai Biden menjatuhkan sanksi ke empat pemukim Israel di Tepi Barat. Mereka yakni David Chai Chasdai, Einan Tanjil, Shalom Zicherman, dan Yinon Levi.

Keempat orang itu terbukti melakukan kekerasan atau intimidasi terhadap terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

Sejak dulu, Biden mengutuk keras tindakan kekerasan yang dilakukan para pemukim Israel di Tepi Barat yang sampai menewaskan warga sipil Palestina.

Menanggapi langkah tersebut, Netanyahu mengatakan AS tak perlu melancarkan sanksi.

(isa/rds)