Kim Yo Jong, adik pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, mengancam bakal meluncurkan balasan baru jika Korea Selatan tak menghentikan siaran sepikernya ke Pyongyang.

Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, melaporkan Kim menyebut tindakan Seoul menyiarkan propaganda anti-Korut melalui sepiker merupakan "awal dari situasi yang sangat berbahaya."

Lihat Juga : Daftar Negara yang Paling Sulit Dikunjungi

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini merupakan kali ketiga Korut mengirimkan ratusan balon berisi sampah hingga tinja ke Korsel untuk membalas aksi kelompok sipil Seoul yang menyebarkan selebaran ke masyarakat Pyongyang lewat balon.

Terkait balon-balon sampah ini, Kim Yo Jong menegaskan Korut tak akan berhenti mengirimkan itu karena Korsel terus melanjutkan propagandanya.

"Balasan kami (pengiriman balon sampah) seharusnya berakhir pada tanggal 9 (Juni). Namun situasinya berubah. Provokasi yang disiarkan melalui pengeras suara akhirnya dimulai di daerah perbatasan. Ini adalah awal dari situasi yang sangat berbahaya," ucapnya, seperti dikutip Yonhap.

Lihat Juga : Pasukan Chechen Pro-Putin Beraksi Lagi, Klaim Rebut Wilayah di Ukraina

"Jika Korea Selatan memilih untuk terlibat dalam penyebaran selebaran dan memprovokasi melalui pengeras suara di seluruh perbatasan, maka kami akan memberikan tanggapan baru kami," kata Kim.

Kim tak menjelaskan apa tanggapan baru yang akan Pyongyang luncurkan kali ini.

Dia hanya memperingatkan bahwa Korea Selatan akan terus menghadapi kesulitan karena harus memungut sampah terus-menerus jika tak segera menyetop penyebaran selebaran dan siaran sepiker.

"Saya dengan tegas memperingatkan Seoul untuk menghentikan tindakan berbahaya yang akan mengarah pada konfrontasi lebih lanjut dan melakukan refleksi terhadap dirinya sendiri," tandas Kim.

Korea Utara kembali mengirimkan balon-balon sampah ke Korea Selatan pada Sabtu (8/6) malam, setelah bersumpah akan terus mengirimkan balon tersebut jika kelompok sipil Korsel tak berhenti mengirim selebaran propaganda ke Pyongyang.

Lihat Juga : 5 Negara yang Pelajari Budaya dan Bahasa Indonesia

Kepala Staf Gabungan (JCS) Korsel melaporkan sekitar 330 balon sampah terdeteksi diterbangkan dari Korea Utara. Sebanyak 80 di antaranya mendarat di Korsel.

"Sampah plastik dan kertas termasuk di antara isi balon tersebut. Namun, tidak ditemukan zat berbahaya," demikian keterangan JCS.

Pada Senin (10/6), sekitar 310 balon sampah juga dilaporkan terbang dari Korea Utara menuju Korsel. Namun, hanya 50 balon yang berhasil melintasi perbatasan. Sisanya terbang terbawa angin yang bertiup ke arah timur.