claim bonus ondel4d

paitowarna - Komet Terbang Zigzag Tertangkap Kamera, Simak Penjelasannya

2024-10-09 22:06:59

paitowarna,sulinkemas,paitowarnaJakarta, CNN Indonesia--

Sebuah komettertangkap kamera terbang zigzagdi luar angkasa. Gambar komet terbang zigzag itu berhasil diabadikan oleh Dan Bartlett, seorang astrofotografer yang tinggal di California, Amerika Serikat.

Dan berhasil memotret Komet Olbers yang melintas di langit malam beberapa hari lalu. Menurut pengakuan Dan, setiap kali ia melihat ke atas melalui teropong atau kameranya, komet itu menunjukkan bentuk yang berbeda.

"Ini adalah pertama kalinya kami dapat menyaksikan perilaku komet ini dengan teknologi modern. Sungguh luar biasa komet ini," kata Dan, mengutip Mashable, Sabtu (3/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut NASA, komet adalah bola es, debu, dan batu yang sangat besar dan terbentuk di tata surya bagian luar, yang tersisa dari masa-masa awal pembentukan planet sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Es mereka mulai hancur saat mereka semakin dekat ke Matahari, berubah seketika dari padat menjadi gas, melompati fase cair.

Proses itu menciptakan ekor khas mereka, jejak puing-puing sepanjang jutaan mil.

Ratusan tahun yang lalu, orang menganggap komet sebagai pertanda buruk. Sekarang, para ilmuwan mengenal benda-benda es ini sebagai kapsul waktu dari tata surya purba. Sebagian astronom meyakini bahwa komet membawa air dan senyawa organik, alias bahan penyusun kehidupan, ke Bumi purba.

Selain jejak debu, komet juga menyeret plasma, yang terkadang berwarna kebiruan, melintasi langit.

Lihat Juga :
Meteor Biru Melintas di Singapura, Lebih Terang dari Bulan Purnama

Henry Hsieh, peneliti Planetary Science Institute, mengatakan ekor plasma yang terlihat seperti zigzag dalam foto Bartlett, terdiri dari molekul gas yang terionisasi. Partikel-partikel bermuatan ini mudah dipengaruhi oleh perubahan aktivitas Matahari.

Dia membandingkan angin Matahari dengan sebuah sungai yang terus mengalir menjauhi Matahari.

"Ekor ion pada dasarnya terperangkap di sungai itu," kata Hsieh.

"Anda melihat ekor yang lurus hampir sepanjang waktu, tapi kemudian sering kali, Anda akan mengalami sedikit cegukan di matahari - peristiwa pelontaran massa koronal - di mana ia hanya akan mengirimkan sekelompok materi yang sangat besar atau lebih padat ke luar," lanjutnya.

Lihat Juga :
Viral Video Langit Malam Membiru saat Komet Melintas, Dramatis

Lontaran massa korona, atau plasma yang dimuntahkan dari lapisan terluar atmosfer matahari, melibatkan ledakan matahari yang sangat besar. Melalui teleskop matahari, lontaran ini terlihat seperti kipas gas yang terbang ke angkasa.

NASA mengibaratkan lontaran ini seperti bola meriam yang meluncur ke satu arah, dan hanya mempengaruhi area yang ditargetkan.

"Jika ini mengenai komet, maka akan menyebabkan gangguan pada sungai yang mengalir dengan baik ini," kata Hsieh, "seperti batu yang tiba-tiba lepas, dan aliran sungai tiba-tiba menjadi sedikit lebih cepat, tapi hanya sesaat."

Tony Farnham, astronom dari University of Maryland, mengatakan saat ini Matahari sedang berada di dekat puncak aktivitasnya dalam siklus 11 tahunan, sehingga medan magnetnya lebih kacau. Ketika komet mengalami perubahan ini saat melintasi tata surya bagian dalam, ekor komet terus berusaha menyelaraskan diri, sehingga menghasilkan lengkungan dan pembelokan.

"Bahkan ada kalanya komet melewati wilayah di mana medan magnet benar-benar berubah arah (disebut batas sektor)," kata Farnham.

"Dan ekor plasma akan 'terputus' dari komet, yang kemudian diikuti oleh pembentukan ekor baru selama beberapa hari ke depan," lanjutnya.

Komet yang secara resmi bernama 13P/Olbers ini dinamai sesuai nama astronom Jerman Heinrich Olbers, yang pertama kali mengamatinya pada tahun 1815. Komet ini terakhir kali terlihat dari Bumi pada tahun 1956.

Komet Olbers mencapai jarak terdekatnya dengan matahari pada tanggal 30 Juni lalu, tapi kini komet ini sedang dalam perjalanan kembali menuju Awan Oort di tepi luar tata surya.

Meskipun ekornya yang terdistorsi secara aneh mungkin hanya hasil dari komet yang aktif bereaksi terhadap perilaku liar matahari, tidak banyak yang diketahui tentang pengunjung khusus ini untuk mengesampingkan sesuatu yang tidak biasa tentang komet ini.

"Semua komet itu seperti binatang buas yang berbeda," katanya. "Mereka semua istimewa, dan itulah yang membuat mereka menyenangkan untuk dipelajari."

(tim/dmi)