claim bonus ondel4d

higgs slot apk speeder terbaru - Kepala Kepolisian Seoul Didakwa Lalai atas Tragedi Halloween Itaewon

2024-10-08 05:53:11

higgs slot apk speeder terbaru,tiger 298,higgs slot apk speeder terbaruJakarta, CNN Indonesia--

Kepala Badan Kepolisian Metropolitan Seoul Kim Kwang-ho didakwa telah lalai atas peristiwa mematikan pada Halloween 2022. 159 orang tewas akibat tragedi di Itaewon pada Oktober 2022.

AFP pada Sabtu (20/1) memberitakan Kejaksaan Distrik Barat Seoul menilai kepala kepolisian lalai terhadap hal itu sehingga bisa terjadi insiden yang membuat begitu banyak orang terjepit hingga tewas.

Lihat Juga :
Korsel Simpulkan Kelalaian Aparat Picu Tragedi Halloween di Itaewon

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kim Kwang-ho sebagai pejabat tertinggi kepolisian yang diadili atas tragedi tersebut didakwa tanpa penahanan.

[Gambas:Video CNN]



Pada Januari 2023, Kim dan 22 pejabat lainnya dari kepolisian diserahkan ke kejaksaan oleh tim investigasi khusus polisi atas dugaan keterlibatan mereka dalam kesalahan penanganan pemerintah terhadap peristiwa tersebut.

Jaksa penuntut telah mendakwa kepala kantor polisi di distrik Yongsan, Seoul, yang meliputi kawasan Itaewon, dan kantor Daerah Yongsan, namun belum memutuskan untuk mendakwa Kim selama lebih dari setahun.

Hingga terbit pernyataan pada Jumat (19/1) yang menyatakan, "Kim Kwang-ho bersama kepala Kantor Polisi Yongsan dan kepala kantor Daerah Yongsan yang saat ini diadili, secara kolektif menyebabkan kematian 158 orang dan cedera pada 312 orang sebagai akibat dari kelalaian profesional."

Lihat Juga :
LAPORAN DARI KORSELTragedi Itaewon, dari 'Surga Pesta' Jadi Pusat Ziarah Pengingat Duka

Transformasi cepat Korea Selatan dari negara yang dilanda perang menjadi negara dengan perekonomian terbesar keempat di Asia, sekaligus pusat budaya global merupakan sumber kebanggaan nasional.

Namun, serangkaian bencana yang sebenarnya bisa dicegah, seperti tragedi Itaweon dan tenggelamnya kapal feri Sewol pada 2014 yang menewaskan 304 orang, telah menggoyahkan kepercayaan masyarakat terhadap pihak berwenang.

(AFP/chri)