kakekjp slot - Kiamat Batu Bara Muncul di China, Harganya Turun Sampai 1%
2024-10-08 02:28:28
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara dunia anjlok setelah pembangkit listrik tenaga termal China kembali mengalami pertumbuhan untuk pertama kalinya dalam empat bulan terakhir.
Pada perdagangan Rabu (19/9/2024) harga batu bara global tercatat US$135,25 per ton, turun 0,8% dibandingkan posisi sebelumnya.
Listrik dari sumber termal naik 3,7% pada Agustus dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai 614,9 miliar kilowatt-jam (kWh), menurut data resmi yang dirilis pada 14 September. Mayoritas pembangkit listrik termal di China menggunakan batu bara, dengan hanya sebagian kecil yang berasal dari gas alam.
Pertumbuhan pembangkit listrik termal ini lebih rendah daripada kenaikan 5,8% dalam total produksi listrik yang mencapai 907,4 miliar kWh, mencerminkan peningkatan besar dalam produksi energi bersih.
Tenaga air meningkat 10,7% pada Agustus dibandingkan bulan yang sama tahun 2023, mencapai 163,5 miliar kWh, meskipun laju pertumbuhan melambat dari lonjakan 36,2% pada bulan Juli.
Kontribusi energi terbarukan juga terus meningkat, dengan produksi tenaga surya melonjak 21,7% dibandingkan tahun sebelumnya, sementara tenaga angin naik 6,6%. Pembangkit listrik tenaga nuklir naik 4,9% pada Agustus.
Data pembangkit listrik pada bulan Agustus ini menegaskan dua tren yang membentuk lanskap energi China.
Pertama, energi terbarukan semakin mengambil porsi yang lebih besar dari total produksi listrik, dan tren ini kemungkinan akan berlanjut.
Kedua, meskipun pangsa batu bara dalam pembangkit listrik menurun, batu bara tetap menjadi fondasi sistem energi China dan kemungkinan akan tetap demikian setidaknya selama satu dekade lagi.
Peningkatan pesat energi terbarukan hampir menjamin bahwa sebagian besar peningkatan permintaan listrik di tahun-tahun mendatang akan dipenuhi oleh tenaga angin dan surya.
Dalam tujuh bulan pertama tahun ini, kapasitas terpasang tenaga surya mencapai 124 gigawatt (GW), meningkat 28% dari periode yang sama pada tahun 2023.
Kapasitas terpasang tenaga angin meningkat 38 GW pada periode yang sama, naik 6% dari tujuh bulan pertama tahun 2024.
Sebaliknya, dalam tujuh bulan pertama 2024, kapasitas baru pembangkit listrik termal sebesar 24 GW telah dioperasikan, sementara tenaga air hanya mengalami peningkatan marjinal dan tenaga nuklir tetap stabil.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(ras/ras) Saksikan video di bawah ini:
