claim bonus ondel4d

kode alam 34 - 17 Organ BEM di Unair Kecam Pemecatan Dekan FK Usai Tolak Dokter Asing

2024-10-08 06:01:51

kode alam 34,data keluaran ttm 5d,kode alam 34Surabaya, CNN Indonesia--

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Universitas Airlangga (Unair) menyatakan sikap mengecam pemecatan Budi Santoso, dari posisi Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unair usai menolak kebijakan impordokter asing.

Mereka terdiri satu BEM universitas dan 16 BEM fakultas di Unair. Antara lain BEM Unair, BEM KM FK, BEM FKG, BEM FH, BEM FEB, BEM FF, BEM FKH, BEM FISIP, BEM FST, BEM FKM, BEM KM PSIKOLOGI, BEM FIB, BEM FKP, BEM FPK, BEM VOKASI, BEM FTMM, BEM FIKKIA.

"Pencopotan terhadap Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga yakni Profesor Budi Santoso oleh Rektor Universitas Airlangga [M Nasih] dilakukan secara tidak transparan," kata Presiden BEM Unair Aulia Thaariq Akbar atau Atta, Selasa (9/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga :
Budi Santoso: Ada SK Pemecatan Dekan FK, Tapi Tak Ada Penjelasan

Kedua, mereka meminta pimpinan Unair menjelaskan Surat Keputusan (SK) pengangkatan dekan, yang memuat frasa soal pemberhentian.

"Menuntut perumusan perincian Surat Keputusan Rektor Unair Nomor 762/UN3/2020 tentang Pengangkatan Dekan Fakultas dan Direktur Pascasarjana Universitas Airlangga

"Periode 2020-2025 pada poin ke-3 tentang 'dapat diberhentikan sewaktu waktu dalam masa jabatannya' agar tidak terjadi penyalahgunaan kekuasaan," ucapnya.

Berikutnya, BEM se-Unair juga menolak tindakan sewenang-wenang Nasih yang memecat Budi. Merka juga menuntut rektor untuk transparan menjelaskan alasan pemecatan.

"Ketiga, menolak tegas tindakan sewenang-wenang oleh pimpinan kampus yang dilaksanakan secara sepihak. Keempat, menuntut transparansi dari rektor perihal alasan pemecatan Profesor Budi Santoso sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Unair," kata dia.

"Kelima, menuntut rektor untuk berjanji di depan publik bahwa tidak akan merepresi kebebasan berpendapat seluruh civitas academica Unair," tambahnya.

Lihat Juga :
Respons Menkes usai Dikritik Dekan FK Unair soal Impor Dokter Asing

Lebih lanjut, Atta mengatakan, Budi diduga dicopot dari jabatannya sebagai dekan karena menolak rencana kedatangan dokter asing ke Indonesia. Ia menyayangkan pendapat itu justru direspons represif oleh pimpinan kampusnya.

"Disinyalir Prof Bus (Budi Santoso) ini berbeda pandangan soal dokter asing, cuma kenapa kok itu direspons represif oleh kampus, itu yang kami sayangkan," ucap Atta.

Atta mengatakan jika Budi yang merupakan dekan fakultas tertua di Unair saja bisa direpresi, maka seluruh civitas academica Unair bukan tak mungkin terancam hal yang sama. Apalagi mahasiswa.

"Khawatirnya adalah, Dekan FK yang merupakan fakultas tertuanya Unair sampai direpresif kaya gitu, ya bisa jadi civitas academica lainnya pun mungkin akan berpotensi demikian kalau kita punya pandangan berbeda sama pemerintah," ucapnya.

Ia pun meminta pimpinan Unair untuk mengkaji ulang keputusan pencopotan Budi itu. Ia juga mendorong jajaran rektorat untuk menjunjung tinggi kebebasan akademik.

"Universitas harusnya melihat dan mengkaji ulang keputusannya mencopot Prof Bus. Dan bagaiamana kebebasan akademik itu harus dijunjung," pungkasnya.

Rektor Unair M Nasih sampai saat ini masih belum memberikan klarifikasi ihwal pemecatan tersebut. Ia justru mempertanyakan mengapa media menulis pemecatan itu meski belum mendapatkan salinan Surat Keputusan (SK) Rektor perihal pemecatan Budi.

Guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ini mengatakan masalah itu akan diselesaikan bersama jajaran pimpinan Unair lainnya. Saat ditanya apakah ia telah menyiapkan sosok pengganti Budi, Nasih mengaku belum membahasnya.

"Sorry-sorry enggak ada statement nanti segera kami selesaikan bersama. Enggak ada [pengganti Budi], belum ada apa-apa ya," kata M Nasih usai melaksanakan Salat Jumat di Masjid Ulul Azmi, Kampus C Unair, Jumat (5/7). 

Lihat Juga :
Budi Santoso Masih Aktif Mengajar Meski Dipecat dari Dekan FK Unair
(frd/DAL)