akun gojek biar gacor - Puing Helikopter yang Angkut Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan
2024-10-09 09:07:52
Sejumlah media lokal Iranmelaporkan tim SAR yang dipimpin Palang Merah telah menemukan puing helikopter jatuh yang mengangkut PresidenEbrahim Raisi.
"Tim pencarian dan penyelamatan Bulan Sabit Merah telah mencapai lokasi jatuhnya helikopter yang membawa presiden," kata Bulan Sabit Merah Iran dalam sebuah pernyataan.
Lihat Juga :Kronologi Helikopter Bawa Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menlu Jatuh |
Meski begitu, belum ada kabar soal kondisi sembilan penumpang yang berada di helikopter Belle 212 buatan Amerika Serikat itu, termasuk Raisi dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah foto udara yang beredar di media sosial menunjukkan puing seperti potongan helikopter berada di tengah hutan dan bukit pegunungan.
[Gambas:Twitter]
Helikopter yang ditumpangi Raisi jatuh di Provinsi Azerbaijan Timur, utara Iran, saat dalam perjalanan pulang usai menghadiri acara peresmian bendungan di wilayah perbatasan tersebut.
Kantor berita Iran, Tasnim, melaporkan sembilan orang yang berada di helikopter nahas itu termasuk Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur Malek Rahmati, imam salat Jumat Tabriz Imam Mohammad Ali Alehashem, seorang pilot, kopilot, kepala kru, kepala keamanan, dan pengawal lainnya.
Pencarian lokasi helikopter jatuh berlangsung selama 12 jam lebih sampai Turki pun ikut turun tangan membantu.
Drone Turki Akinci disebut yang pertama mendeteksi sumber diduga berasal dari puing-puing helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Pilihan Redaksi
|
Media Turki Anadolu Agency melaporkan drone itu mendeteksi "sumber panas."
Turki lantas membagikan titik koordinat itu ke pihak berwenang Iran, demikian dikutip Al Jazeera.
Sebelumnya, seorang pejabat Iran mengatakan kepada Reutersnyawa Raisi dan Amirabdollahian "dalam bahaya menyusul helikopternya jatuh".
"Tapi kami masih berharap, namun informasi yang didapat dari lokasi jatuhnya pesawat sangat memprihatinkan," ucap pejabat tersebut.
(isa/rds)