claim bonus ondel4d

janda slot4d slot - Prancis 'Bersih

2024-10-08 00:02:52

janda slot4d slot,shoptoto login,janda slot4d slotJakarta, CNN Indonesia--

Pemerintah Prancis gencar membasmi pekerja seks komersial (PSK) guna menghalangi praktik tersebut bermunculan selama perhelatan Olimpiade Paris 2024.

Diberitakan dari AFP, salah satu PSK ilegal asal China, Hua, mengaku tak bisa menjajakan layanannya lantaran polisi terus razia sepanjang waktu.

Lihat Juga :
Presiden Korsel Kesal Atletnya Disebut Korut: Jangan Ulangi Lagi

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekitar 40.000 orang, yang sebagian besar perempuan, tercatat menjual atau dieksploitasi secara seksual untuk memberikan layanan seks di Prancis.

Berdasarkan hukum Prancis, menjual layanan seks diperbolehkan, tapi mengeksploitasi seseorang untuk melakukan seks adalah tindakan ilegal. Muncikari maupun klien bisa dipidana karena hal tersebut.

Kasus bisa menjadi lebih rumit jika pekerja seks tersebut tidak memiliki tanda pengenal alias ilegal.



"Saya sangat takut ditangkap, jadi saya tidak bekerja di jalanan selama Olimpiade. Jika mereka menangkap saya, saya akan dikirim kembali ke China dan mereka tidak akan memberi saya perawatan medis di sana," kata Hua, yang didiagnosa mengidap kanker payudara.

Di bagian lain Paris, tepatnya di jalan yang terkenal akan perdagangan seksnya, Mylene Juste mengaku sangat terganggu dengan peraturan keamanan baru yang ditetapkan pemerintah. Pasalnya, aturan ini membatasi pergerakan pejalan kaki dan lalu lintas di sekitar Paris.

"Pelanggan tetap kami tidak akan bisa datang jika semua pembatasan dilakukan," ucap perempuan 50 tahun itu.

Selama Olimpiade Paris dihelat, pemerintah Prancis berusaha agar tak ada praktik prostitusi yang beroperasi. Para atlet bahkan sampai diberikan kardus "anti-seks" guna mencegah aktivitas seksual terjadi di wisma atlet. Kasur itu viral karena terbuat dari kardus yang kokoh.

Lihat Juga :
Operator Pastikan Kereta Cepat Prancis Normal Kembali pada Senin

Meski telah berupaya sedemikian rupa, Prancis tetap dihadapkan dengan maraknya perdagangan seks secara online.

Perdagangan seks secara daring ini juga menjadi perhatian aparat lantaran sangat mudah dilakukan klien. Mereka cukup membuka situs web, memilih kategori, harga, dan waktu seperti memesan makanan secara online.

Pihak berwenang Perancis memprediksi muncikari yang mempromosikan perempuan dari Brazil, Kolombia dan Paraguay akan terus beriklan selama Olimpiade Paris.

Menurut aparat, prostitusi kelas atas akan meningkat seiring dengan perkiraan banyaknya pengunjung kaya.

Namun, yang menjadi kekhawatiran adalah meningkatnya pelecehan terhadap anak di bawah umur. Dalam beberapa tahun terakhir, menurut kelompok hak asasi manusia Acting Against the Prostitution of Children, sekitar 20 ribu anak di bawah umur dieksploitasi secara seksual di Prancis.

(blq/end/bac)