klasmen liga ingris terbaru - Rusia Mau Perang Lawan Resesi Seks, Bawa
2024-10-08 05:42:50
Jakarta, CNBC Indonesia -Warga Rusia diminta untuk mengikuti ajaran Alkitab Kristen untuk melawan fenomena resesi seks atau rendahnya angka kelahiran. Hal ini disampaikan oleh anggota parlemen Rusia Duma, Dmitry Kuznetsov.
Dalam sebuah postingan di Telegramnya, Kuznetsov mengutip Alkitab sambil merenungkan cara memberi insentif kepada orang untuk memiliki lebih banyak anak. Kutipan Alkitab yang digunakan oleh anggota parlemen tersebut dikenal sebagai mandat penciptaan, atau mandat budaya.
"'Beranak-cuculah dan berkembang biaklah' harus menjadi filosofi baru bagi orang Rusia. Dalam Alkitab, itu adalah perintah (lisan) pertama dari Tuhan, yang tidak kami, orang Rusia, ikuti dan secara metodis punah," tulis Kuznetsov.
Dalam Kitab Kejadian di Alkitab, Tuhan memberi tahu pria dan wanita pertama, Adam dan Hawa, setelah menempatkan mereka di taman firdaus untuk "Beranak-cuculah dan berkembang biaklah, dan penuhilah bumi."
Menurut Kuznetsov, peningkatan upah rata-rata hingga setara dengan US$ 1.600 (Rp 24 juta) - US$ 2.200 (Rp 34 juta), dukungan terhadap pembangunan rumah satu keluarga, dan pembayaran yang besar untuk kelahiran anak ketiga dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
Kepala Komite Duma Negara untuk Perlindungan Keluarga, Nina Ostanina, juga mengamini hal ini. Ia mengusulkan pada hari Rabu bahwa keluarga besar harus menjadi 'filsafat hidup' Rusia.
"Posisi tersebut sejalan dengan pedoman yang diajukan awal tahun ini oleh Presiden Vladimir Putin," kata Ostanina.
Dalam pidatonya di Majelis Federal pada bulan Februari, Putin mengatakan bahwa "keluarga besar dengan banyak anak harus menjadi norma, filosofi kehidupan sosial, pedoman seluruh strategi negara."
Kepemimpinan Rusia telah memperkenalkan serangkaian langkah keuangan dan sosial yang relevan dalam beberapa bulan terakhir untuk mendukung keluarga dengan anak-anak. Pasalnya, menurut statistik resmi, tahun lalu angka kelahiran di Rusia anjlok ke level terendah sejak 1999.
Sebuah studi terkini yang dilakukan oleh pusat analisis ekonomi makro CMASF menunjukkan bahwa tren tersebut dapat mengakibatkan penurunan populasi yang signifikan dan menimbulkan berbagai masalah bagi perekonomian.
Baca:Putin Menggila, Rusia Ngamuk Serang Seluruh Ukraina Semalaman |
(wia) Saksikan video di bawah ini:
