claim bonus ondel4d

kode alam ikan bandeng - Kata Menkes usai Dilaporkan ke Bareskrim Soal Bullying UNDIP

2024-10-08 06:09:32

kode alam ikan bandeng,situs server luar,kode alam ikan bandeng

Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Kesehatan (Menkes RI), Budi Gunadi Sadikin dan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Dirjen Yankes Kemenkes RI), dr. Azhar Jaya dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Komite Solidaritas Profesi, Kamis (12/9/2024) lalu. Keduanya dilaporkan karena dianggap telah menyebarkan berita palsu terkait kasus bullyingyang melibatkan calon dokter spesialis di Universitas Diponegoro (Undip).

Terkait pelaporan tersebut, Budi mengaku bahwa hingga saat ini ia belum menerima panggilan apapun. 

"Itu mesti tanya ke Bareskrim. Setahu saya sama Bareskrim enggak diterima," kata Budi, dikutip Jumat (13/9/2024).

Meskipun demikian, Budi menyebut bahwa pihaknya terbuka jika Komite Solidaritas Profesi ingin melakukan mediasi terkait kasus kematian dr. Aulia yang merupakan peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di RS Kariadi, Semarang, Jawa Tengah.

"Ya, artinya kalau mereka mau datang [untuk mediasi], ya, silakan," kata Budi, dikutip dari detikhealth.

Hingga saat ini, BGS mengaku belum dihubungi sama sekali terkait proses mediasi atas kasus kematian peserta PPDS yang diduga bunuh diri itu.

"Saya belum dikontak [untuk mediasi]," tegas Budi.

Baca:
FIFA Soroti Timnas Indonesia: Tim Remeh yang Tampil Memukau

Sementara itu, Dirjen Yankes Kemenkes RI, dr. Azhar menegaskan bahwa pihaknya tak ambil pusing atas laporan yang dilayangkan oleh Komite Solidaritas Profesi. Terlebih, Kemenkes RI sudah memiliki berbagai bukti dari proses investigasi.

"Biarkan saja. Laporannya juga sudah ditolak polisi, kan. Mungkin lagi cari panggung atau sensasi," kata dr. Azhar.

dr. Azhar mengatakan, sejumlah bukti yang sudah dimiliki Kemenkes RI berupa tangkapan layar (screenshot) percakapan, rekaman suara, hingga temuan lainnya. Menurut dr. Azhar, seluruh bukti tersebut menguatkan indikasi adanya perundungan terhadap dr. Aulia selama PPDS berlangsung.

Ia menegaskan, laporan oleh Komite Solidaritas Profesi itu tidak akan mengganggu proses investigasi kematian dr. Aulia yang dilakukan Kemenkes RI dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek RI).

Baca:
Bukan Bunuh Diri, Ini Hasil Investigasi UNDIP Soal Kematian dr. Aulia

Sebagai informasi, BGS dan dr. Azhar dilaporkan oleh perwakilan Komite Solidaritas Profesi, M. Nasser atas tuduhan penyebaran berita bohong terkait kematian dr. Aulia. Nasser mengatakan, berita bohong yang disampaikan oleh Kemenkes RI adalah pernyataan bahwa dr. Aulia meninggal akibat bunuh diri.

Dalam laporan tersebut, Nasser menuntut kedua pejabat Kemenkes RI itu dengan pasal 45 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) tentang berita bohong.

"Melaporkan pejabat Kementerian Kesehatan atas penyebaran berita bohong yang menimbulkan keonaran," kata Nasser kepada wartawan di Bareskrim Polri.

"Kebohongan kedua yang disiarkan adalah kebohongan adanya bullying atau perundungan seolah-olah bunuh diri akibat perundungan. Bagaimana perundungan beliau almarhum semester lima, siapa yang membully semester lima?" sambungnya.

Terkait laporan ini, pihak kepolisian mengusulkan untuk adanya mediasi terlebih dahulu dengan Kemenkes RI.

Baca:
Terungkap, Ini Alasan Toilet Duduk Punya Dua Tombol Flush

Sebelumnya, dr. Aulia diduga melakukan bunuh diri usai menyuntikkan obat ke tubuhnya akibat mengalami perundungan dari senior.

Budi mengaku geram atas peristiwa yang menyangkut calon dokter spesialis anestesi asal UNDIP tersebut. Terlebih, pihaknya telah menemukan buku harian korban yang menuliskan secara rinci soal tekanan mental yang diterima dan hasil otopsi positif bunuh diri.

"Kami sudah menemukan ada bukti catatan hariannya. Jadi kami bisa melihat perkembangan moral kejiwaannya beliau seperti apa, cukup detail ditulis di buku hariannya," kata Budi pada Agustus 2024 lalu.

"Sudah dikonfirmasi bahwa hasil otopsinya ini bunuh diri," imbuhnya.


(rns/rns) Saksikan video di bawah ini:

Video: Parle Resto & Cafe, Level up Experience Kuliner Indonesia!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Jurus BGS Selesaikan Masalah RI Kekurangan 29 Ribu Dokter Spesialis