Inisiator demonstrasi mahasiswa Bangladeshmeminta agar aktivis nasional Muhammad Yunus menjadi pemimpin sementara negara itu usai Perdana Menteri Sheikh Hasina mundur dari jabatan, Senin (5/8).

Muhammad Yunus adalah penerima Nobel Perdamaian yang dikenal sebagai 'bankir untuk kaum miskin'.

Lihat Juga : Kesaksian Warga Ungkap Detail Baru Pembunuhan Pemimpin Hamas Haniyeh

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mendesak presiden untuk mengambil langkah-langkah sesegera mungkin untuk membentuk pemerintahan sementara yang dipimpin oleh Dr Yunus," lanjut dia, seperti dikutip Al Jazeera.

Islam mengatakan mahasiswa tak akan terima jika pemerintahan Bangladesh dipimpin oleh militer. Pasalnya, banyak mahasiswa yang tewas akibat kekerasan selama protes.

Mahasiswa tentu tak ingin mengorbankan nyawa rekan-rekannya hanya untuk dipimpin kembali oleh militer seperti di masa lalu.

Lihat Juga : Inggris Rusuh, Keamanan Indonesia Islamic Center di London Diperketat

"Kami sudah menumpahkan darah kami, menjadi syahid, jadi kami harus memenuhi janji untuk membangun Bangladesh yang baru," kata Islam.

"Tidak ada pemerintah selain yang diusulkan oleh mahasiswa. Seperti yang telah kami katakan, tidak boleh ada pemerintah militer, yang didukung militer, maupun pemerintah fasis," lanjutnya.

Muhammad Yunus (84) merupakan penerima Nobel pada 2006 setelah ia mempelopori pinjaman mikro. Ia dikenal sebagai "bankirnya orang-orang miskin."

Yunus dituduh melakukan korupsi dan diadili selama pemerintahan Hasina. Sampai akhir, ia terus mengklaim bahwa tuduhan terhadapnya bermotif politik.

Juru bicara Yunus mengakui bahwa Yunus telah menerima permintaan mahasiswa untuk menjadi penasihat pemerintah sementara. Yunus akan segera kembali ke Bangladesh setelah menjalani prosedur medis kecil di Paris.

Setelah Hasina mundur pada Senin, Panglima Militer Jenderal Waker-Uz-Zaman mengatakan dirinya untuk sementara akan mengambil alih pemerintahan, seiring dengan upaya militer membendung kekerasan.

Waker-Uz-Zaman menyebut pihaknya telah bicara dengan para pemimpin partai politik besar, kecuali Liga Awami selaku partai Hasina, dan mengumumkan bahwa pemerintahan sementara akan segera berjalan.

Lihat Juga : Dubes RI Ungkap Pemicu Kerusuhan di Inggris yang Targetkan Muslim

Dia juga berjanji untuk menyelidiki kematian setidaknya 135 orang di seluruh Bangladesh sejak pertengahan Juli.

Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin sementara itu mengatakan pemerintah interim bakal menggelar pemilihan umum sesegera mungkin.

Shahabuddin juga berniat membebaskan segera ketua oposisi Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) dan musuh Hasina, Begum Khaleda Zia, yang dipenjara atas tuduhan korupsi pada 2018. Zia membantah telah melakukan korupsi seperti yang dituduhkan.

Terkait usulan mahasiswa ini, para pejabat militer Bangladesh disebut bakal bertemu dengan mahasiswa pada Selasa (6/8) untuk membicarakan hal tersebut.

Lihat Juga : Kerusuhan Inggris Meluas, Malaysia Minta Warganya Jauhi Kerumunan

Para mahasiswa disebut bakal menyodorkan sejumlah nama untuk dipertimbangkan sebagai pemimpin Bangladesh yang baru.

Menurut reporter Al Jazeera, mahasiswa kemungkinan akan berdemonstrasi kembali jika nama-nama yang diusulkan tak diterima.