Bank SentralTurki menaikkan suku bunga 500 basis point (bps) menjadi 50 persen imbasinflasiyang tak terkendali. Pada Februari 2024, inflasi tahunan tembus 67,1 persen.

Pengumuman mengejutkan ini terjadi pada Kamis (21/3). The Central Bank of the Republic of Turkey (CBRT) menegaskan harus melakukan pengetatan moneter imbas prospek inflasi yang makin parah dan potensi harga-harga melonjak.

"Keputusan ini merupakan sinyal yang sangat kuat bahwa Gubernur (Bank Sentral Tukri) Fatih Karahan, mengambil alih jabatan dari Hafize Gaye Erkan yang tiba-tiba mengundurkan diri, bertekad untuk mengendalikan inflasi yang sangat tinggi," kata Analis Senior FX di In Touch Capital Markets Piotr Matys, dikutip dari Reuters, Jumat (22/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di lain sisi, kejutan dari Bank Sentral Turki ini terjadi H-10 sebelum pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak. Para analis memandang ini sinyal bahwa bank sentral ndependen dari segala gangguan politik, serta bertekad meredam inflasi yang melonjak nyaris 70 persen.

"Sikap moneter yang ketat akan dipertahankan sampai terjadi penurunan signifikan dan berkelanjutan dalam tren inflasi bulanan," ramal Piotr.

Meski inflasi diperkirakan akan turun pada pertengahan 2024, ekspektasinya masih tetap tinggi. Penurunan nilai tukar lira baru-baru ini ditambah anjloknya cadangan devisa meningkatkan ekspektasi akan kenaikan suku bunga lebih lanjut di masa depan.

Di lain sisi, Menteri Keuangan Mehmet Simsek pada awal bulan ini berjanji membantu bank sentral mengurangi inflasi. Terlebih, stimulus fiskal menurun secara signifikan setelah pemilu pada Mei 2023 yang dimenangkan Recep Tayyip Erdogan.

[Gambas:Video CNN]