Mantan perdana menteri Thailand, Thaksin Shinawatra, dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami masalah kesehatan di malam pertamanya di penjara pada Selasa (22/8).

Asisten Kepala Kepolisian Nasional Thailand, Prachuab Wongsuk, mengatakan kepada Reutersbahwa Thaksin dibawa ke salah satu rumah sakit karena fasilitas medis di penjara tak memadai.

"Pihak penjara sudah meneliti situasi ini dan melihat bahwa kekurangan dokter dan peralatan medis yang dapat digunakan untuk merawat pasien sehingga ia dibawa ke rumah sakit polisi," kata Wongsuk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Wakil Dirjen Departemen Pemasyarakatan, Sitthi Sutheewong, dokter di rumah sakit penjara itu menyatakan Thaksin sangat rentan karena ia memiliki komorbid yang harus terus dipantau.

Diberitakan The Star, Sitthi kemudian menjabarkan Thaksin mengidap empat penyakit, yaitu iskemia, infeksi lambung akibat Covid-19, hipertensi, dan hernia nukleus pulposus serta masalah tulang belakang.

Thaksin sendiri baru satu hari mendekam di tahanan. Ia dijebloskan ke hotel prodeo hanya beberapa jam setelah kembali ke Thailand usai 15 tahun mengasingkan diri.

AFPmelaporkan Thaksin langsung digiring setelah mendarat di Bandara Don Mueang, Bangkok. Dia lantas dibawa ke Mahkamah Agung Thailand.

Di sana, ia diperintahkan menjalani delapan tahun penjara untuk tiga hukuman yang telah diputuskan selama dia mengasingkan diri. Beberapa hukuman itu antara lain terkait bekas perusahaannya, Shin Corp, pinjaman bank, hingga kasus lotere.

[Gambas:Video CNN]

Sebelum menginjakkan kaki di Negeri Gajah Putih, Thaksin memang menyatakan ia bakal menjalani proses hukum agar bisa kembali ke kampung halamannya dan bertemu dengan anak cucunya.

"Saya ingin meminta izin untuk kembali tinggal di Thailand dan berbagai udara dengan saudara-saudara saya Thailand saya," ujarnya.

Thaksin akhirnya kembali setelah mengasingkan diri selama 15 tahun. Ia tak pernah lagi menyentuh tanah Thailand setelah digulingkan junta militer ketika masih menjadi perdana menteri pada 2006 silam.

Saat itu, junta mengambil alih pemerintahan kala Thaksin sedang menghadiri pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat.

Setelah kudeta, Thaksin sebenarnya sempat kembali ke Thailand. Namun, ia kemudian melarikan diri pada 2008 karena tuduhan korupsi.