MAGETAN, Jawa Pos Radar Madiun– Hujan sempat mengguyur wilayah Magetan hari Minggu (8/9) hingga Selasa (10/9) lalu.

Namun BMKG itu bukan menjadi penanda musim hujan bakal segera datang. Buktinya, cuaca di Magetan untuk hari Jumat (13/9) diprediksi cerah.

Seperti yang ditunjukkan di laman bmkg.go.id, suhu udara di wilayah Magetan tidak terlalu panas. Hanya berkisar antara 21-30 derajat celcius.

Baca Juga: Hujan Turun Bukan Penanda Pergantian Musim, BMKG Sebut Kemarau Masih Berlangsung hingga Oktober

Sengatan matahari akan mulai dirasakan hangat saat jam menunjuk pukul 10.00-14.00 WIB. Yakni mulai 28 hingga 30 derajat celcius.

Embusan angin dari utara ke selatan dirasakan kencang mulai pukul 15.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Diperkirakan mencapai 28 km/jam.

Diberitakan sebelumnya Kepala Kelompok Operasi (Kapoksi) Stasiun Geofisika III BMKG Nganjuk Tekad Sumardi menyebut jika hujan yang sempat turun itu akibat gangguan atmosfer.

Seperti fenomena aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin, dan Rossby Equatorial.

Baca Juga: BMKG Bongkar Penyebab Anomali Cuaca di Kota Madiun, Sebut Hujan Lokal dan Angin Kencang Tak Berarti Kemarau Berakhir

Fenomena alam yang disebabkan MJO, gelombang Kelvin dan Rossby itu menyebabkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan.

"Karena adanya Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial, hujan akhir-akhir ini turun di sebagian wilayah Magetan, yang biasanya disebut hujan lokal,” ungkapnya.

Selain itu, Tekad mengungkapkan bawa menurut perkiraan cuaca BMKG, musim kemarau masih akan berlanjut hingga bulan Oktober.

Baca Juga: Anomali Cuaca Ancam Kualitas Tembakau Petani Magetan, Terancam Panen Dini Jika Hujan Terus Mengguyur

Sementara itu, petani tembakau di Magetan sempat khawatir jika musim hujan datang lebih cepat dari perkiraan BMKG tersebut.