NGAWI, Jawa Pos Radar Madiun– Kejelian dan kesabaran tim Kejaksaan Negeri (Kejari) Ngawi dalam mendalami kasus dugaan korupsi dana hibah diuji.

Itu terkait dengan kasus rasuah yang tengah ditangani saat ini. Yakni dugaan korupsi dana hibah dinas pendidikan dan kebudayaan (dikbud) Ngawi pada 2022 lalu.

Sebelumnya, pihak Kejari Ngawi telah menetapkan Yayan Dwi Murdiyanto, oknum ASN lingkup Pemkab Ngawi, sebagai tersangka kasus dugaan korupsi tersebut.

Baca Juga: Dua Mantan Anggota DPRD Masuk Pusaran Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah, Siswanto Auto Ngacir Usai Diperiksa

Kasi Pidsus Kejari Ngawi Eriksa Ricardo mengatakan bahwa pihaknya menemui sejumlah kendala.

Tabir misteri praktik korupsi dengan cara menyunat jatah sejumlah penerima itu rumit disibak.

"Keterangan sejumlah saksi tidak sinkron dengan keterangan saksi yang lain,’’ ungkap Eriksa.

Baca Juga: Gelar Aksi ke Gedung DPRD. Mahasiswa Percaya Tersangka Dugaan Korupsi Tidak Bertindak Sendirian

Eriksa mengklaim, pihaknya terus mendalami keterangan-keterangan yang telah dihimpun dari saksi.

Menurutnya, soal kejujuran para saksi saat diperiksa patut dipertanyakan. Sejauh ini, sudah ada 50 saksi dimintai keterangan.

Termasuk diantaranya dua mantan anggota DPRD Ngawi periode 2019 - 2024, Siswanto dan Suwardi.

"Kami tidak tahu saksi jujur atau tidak," ujarnya.

Baca Juga: Update Dugaan Korupsi Dana Hibah, Sekretaris DPRD Diperiksa Selama Tiga Jam, Ini Pengakuaannya Soal Tersangka

Kejari saat ini fokus membongkar dugaan pemotongan dana hibah yang bersumber usulan DPRD setempat.