claim bonus ondel4d

haaland negara mana - Pertama Kali, Mendiang Remaja 16 Tahun Dinobatkan jadi Santo

2024-10-08 04:01:54

haaland negara mana,wede138,haaland negara manaJakarta, CNN Indonesia--

Paus Fransiskus akan menobatkan mendiang remaja Italiaberusia 16 tahun Carlo Acutis menjadi santo,

Dalam dekrit yang dikeluarkan Vatikan, Paus mengumumkan akan menggelar Konsistori Para Kardinal untuk membahas Acutis dan tiga orang lain menjadi santo.

Lihat Juga :
Usai Kirim Balon Isi Tinja-Sampah, Korut Tembakkan 10 Rudal Balistik

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Santo dalam Katolik berarti orang yang menjalani hidup sesuai ajaran agama dan suci.

Dekrit Vatikan juga berisi pengakuan mukjizat terkait Carlo Acutis

Acutis meninggal saat dia berusia 16 tahun karena leukemia pada 2006. Dia lahir pada Mei 1991.

Remaja itu kerap disebut-sebut sebagai santo pelindung internet di kalangan umat Katolik Roma karena keterampilan komputer dia.

Lihat Juga :
Apa Arti Gerakan All Eyes on Rafah yang Viral di Medsos?

Lewat keterampilan digital, dia menciptakan pengarsipan terkait mukjizat di situs web.

"[Kehidupan Carlo] menunjukkan internet bisa digunakan untuk kebaikan, untuk menyebarkan hal-hal baik," kata ibu Acutis, dikutip New York Times.

Menurut penuturan sang ibu, kecintaan Acutis terhadap agama Katolik telah tumbuh sejak dini. Dia usia 7 tahun, dia juga sudah menghadiri Misa harian.

Sejak kecil, Acutis juga terpanggil untuk melayani, mencari cara membantu siapa saja yang kurang beruntung.

Lihat Juga :
Israel Ikut-ikutan Bikin Tagar Tandingi All Eyes on Rafah

Usai Acutis meninggal, sang ibu bercerita orang-orang dari seluruh dunia telah bercerita tentang keajaiban medis, termasuk penyembuhan ketidaksuburan dan kanker.

Mereka sembuh dari penyakit setelah mereka berdoa di makam Acutis.

Cerita terbaru muncul pada Juli 2022. Ketika itu, perempuan dari Kosta Rica, Liliana, berdoa di makam Acutis di Asisi. Dia juga meninggalkan surat berisi permohonan, demikian dikutip Vatican News.

Sebelum berdoa di makam Acutis, anak Liliana, Valeria, jatuh dari sepeda di Florence.

Valeria mengalami luka parah di bagian kepala. Dia perlu operasi kraniotomi dan pengangkatan tulang oksipital kanan untuk mengurangi tekanan pada otak.

Saat itu, dokter mengatakan peluang hidup Valeria sangat rendah.

Lihat Juga :
ANALISISNegara Eropa Mulai Resmi Akui Palestina Merdeka, Apa Dampaknya?

Sekretaris Liliana lalu berdoa ke Acutis dan pada 8 Juli, Liliana berziara ke makam.

Di hari yang sama, rumah sakit memberi tahu bahwa Valeria mulai bernapas secara spontan. Keesokan harinya dia Kembali bergerak dan bicara.

Pada 18 Juli, pemindaian CAT membuktikan bahwa pendarahan telah hilang. Kemudian pada 11 Agustus, Valeria dipindahkan ke terapi rehabilitasi.

Kesehatan anak Liliana semakin membaik pada 2 September. Valeria dan Liliana lalu Kembali berziarah ke makam Acitus di Assisi untuk menyampaikan terima kasih.

(isa/bac)