Selama tujuh dekade memegang takhta Kerajaan Inggris, Ratu Elizabeth IIsudah menjejakkan kakinya ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia pada 1974 silam.

Kala itu, hubungan Indonesia dan Inggris kembali mesra setelah pasang surut di masa kepemimpinan Sukarno. Elizabeth pun memutuskan untuk berkunjung ke Nusantara bersama Pangeran Philip pada 15-22 Maret 1974.

Elizabeth langsung menjadi sorotan di Indonesia. Bukan hanya karena ini bakal menjadi kali pertama penguasa takhta monarki Inggris datang, tapi juga lantaran Elizabeth membawa serta kapal pesiar kerajaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama di Jakarta, Elizabeth disambut meriah. Pawai ondel-ondel lengkap dengan iring-iringan tanjidor meramaikan kehadiran sang ratu. Ali Sadikin juga mengajak keduanya berkeliling kota tua.

Pada malam harinya, mereka menghadiri jamuan kenegaraan yang digelar Presiden Soeharto dan Ibu Negara, Tien Soeharto. Dalam beberapa foto arsip, Soeharto terlihat memberikan cenderamata keris Bali kepada Philip.

Agenda di ibu kota rampung, Elizabeth dan Philip bertolak menuju Yogyakarta. Di sana, mereka disambut oleh Sultan Hamengkubuwono IX di Keraton Yogyakarta.

Sekitar 400 prajurit keraton berseragam tradisional menyambut sang ratu, lengkap dengan berbagai senjata mereka.

Elizabeth dan Philip kemudian melanjutkan perjalanan ke Bali. Di Pulau Dewata, mereka menyaksikan berbagai kesenian, mulai dari tari-tarian hingga karya kriya. Keduanya kemudian beristirahat di Istana Tampaksiring.

Saat kembali ke Jakarta, mereka menempuh perjalanan melalui jalur laut, menggunakan kapal pesiar Kerajaan Inggris, Royal Yacht Britannia. Selama mengarungi lautan, rombongan ratu dikawal ketat kapal fregat HMS Argonaut dan KRI Samadikun.

Berlabuh di Tanjung Priok, Elizabeth dan Philip disambut wakil presiden saat itu, Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Mereka kemudian diterima Presiden Soeharto di Istana Merdeka dengan upacara resmi kebesaran.

Ratu Elizabeth pun menyelesaikan kunjungan bersejarahnya ke Indonesia. Sejak saat itu, hubungan kedua negara terus berkembang di berbagai sektor vital.

"Indonesia punya tempat khusus di [hati] Yang Mulia Ratu dan pemerintahannya," kata Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik, beberapa tahun lalu.

[Gambas:Video CNN]