Polisi Israeldan dinas keamanan internal menangkap empat tersangka atas "tindakan terorisme" terhadap warga Palestinadi Tepi Barat pada Kamis (22/8).

Penangkapan ini berlangsung menyusul serangkaian serangan mematikan yang dilakukan warga pendudukan Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat terjadi selama beberapa pekan terakhir. 

Lihat Juga : Mahasiswa RI di Luar Negeri Kompak Tolak Revisi UU Pilkada

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penduduk mengatakan sekitar 100 pendudukan warga Israel dengan pisau dan senjata api membakar mobil dan rumah-rumah warga Palestina di wilayah itu.

Lihat Juga : Soroti Demo Tolak UU Pilkada, Media Korsel Singgung Kaesang

Amerika Serikat, negara Eropa, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sampai pejabat Israel mengutuk keras serangan itu.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, serangan warga Israel pada 15 Agustus lalu di Tepi Barat menewaskan seorang pria Palestina berusia 23 tahun.

Ketegangan antara warga Palestina dan Israel di Tepi Barat terus meningkat sejak Tel Aviv melancarkan agresi brutal ke Jalur Gaza Palestina pada 7 Oktober 2023 imbas perangnya dengan Hamas.

Sejak itu, serangkaian bentrokan hingga kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat juga terus terjadi.

Tepi Barat merupakan wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak 1967. Meski komunitas internasional menganggap pendudukan Israel di Tepi Barat ilegal, negara Zionis itu terus memperluas permukimannya di wilayah Palestina tersebut.

Lihat Juga : Alasan Israel Bunuh Pejabat Fatah saat Perang dengan Hamas di Gaza

Menurut perhitungan AFP, sejak 7 Oktober setidaknya 640 warga Palestina tewas di Tepi Barat oleh pasukan atau pemukim Israel.

Selama periode yang sama, setidaknya 19 warga Israel, termasuk tentara, telah tewas dalam serangan Palestina, menurut angka resmi Israel.