claim bonus ondel4d

aon388 link alternatif - Rekor Panas Pecah Lagi Tahun Ini, Peringatan Bumi Makin Mendidih

2024-10-09 21:50:18

aon388 link alternatif,pedia303,aon388 link alternatifJakarta, CNN Indonesia--

Rekor suhu panaskembali pecah tahun ini, dengan suhu yang lebih panas0,69 derajat Celsius dari rata-rata tahun 1991 hingga 2020.

Menurut Copernicus, layanan perubahan iklim Eropa, angka suhu tersebut melampaui rekor musim panas tahun lalu yang hanya mencatat 0,03 derajat Celsius.

Data Copernicus menunjukkan periode Juni dan Agustus tahun ini, selama musim panas di belahan Bumi Utara, merupakan periode terpanas di dunia sejak 1940.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemanasan global ini berdampak signifikan terhadap kesehatan dan kehidupan manusia. Pasalnya, saat ini banyak negara di seluruh dunia mengalami suhu musim panas brutal, gelombang panas yang mematikan, rekor-rekor kebakaran hutan, dan badai mematikan.

Bahkan di musim dingin di Belahan Bumi Selatan, suhu panasnya sangat ekstrem.

Melansir CNN, Australia pada bulan lalu saja memecahkan rekor nasional untuk hari terpanas sepanjang Agustus dengan suhu menembus 41,6 derajat Celsius. Sementara, beberapa bagian Antartika suhunya naik hingga 50 derajat Celsius di atas normal pada Juli lalu.

Mennurut Copernicus dengan suhu rata-rata 16,82 derajat Celsius, suhu tersebut 1,51 derajat Celcius lebih hangat daripada rata-rata bulan Agustus pada era pra-industri.

Lihat Juga :
SOS dari PBB, Kenaikan Permukaan Laut Tertinggi di RI dan Australia

Secara keseluruhan, 12 bulan dari September 2023 hingga Agustus 2024 adalah yang terpanas yang pernah tercatat dalam satu tahun, dan 1,64 derajat Celsius lebih hangat daripada tingkat pra-industri.

"Rangkaian rekor suhu ini meningkatkan kemungkinan tahun 2024 menjadi tahun terpanas dalam catatan sejarah," kata wakil direktur Copernicus, Samantha Burgess, dalam sebuah pernyataan, mengutip CNN, Jumat (6/9).

Peran El Nino

Para ahli percaya ada sejumlah faktor yang menyebabkan suhu global berfluktuasi. Ini termasuk pola iklim seperti El Nino, yang berasal dari Samudra Pasifik dan memiliki efek pemanasan planet, serta faktor yang disebabkan oleh manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil yang jadi pendorong utama krisis iklim.

El Nino, yang turut memicu rekor suhu tahun lalu, berakhir pada bulan Juni, namun para ilmuwan mengatakan bahwa dampaknya tidak akan segera berhenti.

"Rekor pemanasan global pada musim panas ini diperkirakan akan terus berlanjut karena panas yang tersisa dari peristiwa El Nino yang telah mereda, yang telah menambah pemanasan yang terus berlanjut akibat emisi gas rumah kaca dari aktivitas manusia," kata Richard Allan, seorang profesor ilmu iklim di University of Reading, Inggris.

"Sangat mengkhawatirkan bahwa dalam 12 bulan terakhir suhu bumi telah melampaui 1,5 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri," kata Allan.

Namun ia mengatakan hal itu 'tidak dapat dihindari mengingat lambatnya tindakan pemerintah' untuk mengurangi polusi yang memanaskan bumi.

Para ilmuwan telah lama memperingatkan bahwa dunia perlu membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat di atas tingkat pra-industri untuk mencegah dampak perubahan iklim yang paling dahsyat.

Burgess juga memperingatkan akan ada hal yang lebih buruk yang akan datang jika kondisi ini tidak berubah.

"Peristiwa ekstrem terkait suhu yang terjadi pada musim panas ini akan semakin intens, dengan konsekuensi yang lebih buruk bagi manusia dan planet ini, kecuali jika kita segera mengambil tindakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca," ujar Burgess.

Infografis Dan Bumi pun Makin PanasDan Bumi pun Makin Panas. (Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian)
(tim/dmi)