claim bonus ondel4d

data pcso 4d - Jerman ke Netanyahu: Solusi 2 Negara Jalan Terbaik Israel

2024-10-08 02:05:55

data pcso 4d,e-soccer f22 international friendly [ 2x8 mins ],data pcso 4dJakarta, CNN Indonesia--

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakansolusi dua negara menjadi satu-satunya jalan terbaik menyelesaikan konflik Israeldan Palestinayang telah berlangsung lebih dari setengah abad.

Hal itu diutarakan Scholz langsung kepada sekutunya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, melalui sambungan telepon pada Senin (5/2).

Lihat Juga :
Media Asing Sorot Prabowo Tuai Kritik soal Otak Lambat di Debat Capres

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini (solusi dua negara) harus diterapkan mencakup Jalur Gaza dan Tepi Barat (Palestina)," paparnya menambahkan.

Sejumlah negara Barat yang semula lantang mendukung Israel kini mulai menjaga jarak menyusul agresi Tel Aviv yang kian brutal ke Jalur Gaza.

Lihat Juga :
KILAS INTERNASIONALMedia China Sorot Peluang Ganjar sampai Raja Charles Kena Kanker

Per Selasa, sebanyak lebih dari 27.478 warga Palestina tewas imbas agresi brutal Israel ke Jalur Gaza dan Tepi Barat sejak 7 Oktober lalu.

Tak hanya Jerman, Inggris dan Amerika Serikat yang merupakan sekutu terdekat Israel juga mulai terus menggaungkan solusi dua negara dan kemerdekaan Palestina sebagai jalan keluar konflik berkepanjangan ini.

Inggris menyatakan bisa secara resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara berdaulat segera setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza tercapai.

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron menuturkan negaranya dapat mendeklarasikan pengakuan itu tanpa perlu menunggu hasil dari perundingan damai Israel-Palestina soal solusi dua negara yang bisa memakan waktu hingga bertahun-tahun.

Pilihan Redaksi
  • Makin Renggang, Biden Disebut Cap Netanyahu Orang Jahat Sialan
  • Tentara Israel Curhat Ingin Palestina Merdeka, 'Dipaksa' Perangi Gaza
  • Hentikan Pendanaan ke UNRWA, AS Alihkan Bantuan ke Lembaga Lain

"Pengakuan Inggris atas negara merdeka Palestina termasuk di PBB tidak bisa terjadi pada awal proses, namun tidak harus menjadi akhir dari proses," ucap Cameron kepada kantor berita Associated Press pada Kamis (1/2).

"Ini (pengakuan) bisa menjadi sesuatu yang kami anggap sebagai proses, seiring dengan kemajuan menuju solusi, menjadi lebih nyata," paparnya menambahkan.

(rds/rds)