claim bonus ondel4d

mimpi dikasih gelang emas togel - Tentang Kelompok Hindu Sayap Kanan India RSS yang Diundang di R20 Bali

2024-10-08 05:55:51

mimpi dikasih gelang emas togel,gbo500,mimpi dikasih gelang emas togelJakarta, CNN Indonesia--

Organisasi kelompok sayap kanan hindu di India, Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), menjadi sorotan usai dilaporkan diundang dalam Forum Agama G20 atau Religion G20 pada November mendatang.

Kabar undangan itu mencuat dari Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Najib Azca.

Lihat Juga :
WNI Hidup Prihatin saat Inggris Krisis: Pakai Sweater, Bukan Heater

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Najib tak menampik soal rekam jejak RSS dan BJP yang problematik di India. Namun, ia mengatakan sengaja mengundang tokoh agama dunia untuk berdialog secara jujur masih ada persoalan agama.

[Gambas:Video CNN]

"Mau enggak mau kita hubungan dengan mereka," kata dia.

Terlepas dari undangan R20, bagaimana sebetulnya RSS?

Lihat Juga :
Rumor Kudeta Xi Jinping dan Sosok yang Diisukan Menggantikannya

RSS merupakan organisasi yang didirikan pada 1925 oleh Keshav Baliram Hedgewar, seperti dikutip dari Britannica.

Mulanya kelompok ini sebagai gerakan melawan kekuasaan Inggris dan sebagai tanggapan atas kerusuhan Hindu dan Muslim. Namun, seiring berjalan waktu pandangan Hindustan menjadi 'kompas' mereka.

Hedgewar adalah sosok yang gemar membaca tulisan-tulisan ideologi nasionalis Hindu Binayak Damodar Savarkar. Ia juga mengadopsi pandangan Savarkar soal perlunya penciptaan "bangsa Hindu."

"Budaya Hindu adalah nafas kehidupan Hindustan. Oleh karena itu jelas bahwa jika Hindustan ingin dilindungi, pertama-tama kita harus memelihara budaya Hindu," kata Hedgewar di situs resmi.

Lihat Juga :
Rusia Paksa WN Ukraina Bantu Invasi, Putin Putus Asa?

Jika budaya Hindu musnah, dan jika masyarakat Hindu tidak ada lagi, tak akan ada entitas geografis sebagai Hindustan, kata dia lagi.

"Seluruh masyarakat harus berada dalam kondisi waspada dan terorganisir sedemikian rupa sehingga tidak ada yang berani melemparkan pandangan jahat pada salah satu poin kehormatan kita," ujar Hedgewar.

Lanjut baca di halaman berikutnya...

Beberapa media menyebut RSS tergila-gila dengan fasis Mussolini. Organisasi ini adalah induk supremasi Hindu: Hindutva, yang mana 'Hindu' tak ditentukan berdasarkan afiliasi agama tetapi kebangsaan, budaya dan ras.

Setelah kematian Hedgewar, kepemimpinan politik diambil Madhava Sadashiv Golwalkar, lalu berpindah ke Madhhukar Dattatray Deoras.

RSS menampilkan dirinya sebagai organisasi budaya, bukan politik yang bagaimana pun juga mendukung agenda nasionalistik Hindu di bawah hindutva.

RSS secara historis memainkan peran utama dalam gerakan nasionalis Hindu. Pada beberapa kesempatan, pemerintah India melarang gelaran Kongre karena dugaan pernah terjadi kekerasan komunal.

Lihat Juga :
Situasi Rusia vs Ukraina: Warga Rusia Rusuh sampai Kabur Takut Wamil

Organisasi ini juga pernah berafiliasi dengan BJP. Dan, Narendra Modi selaku perdana menteri India disebut menjadi anggota seumur hidup organisasi.

Beberapa pemimpin politik utama Partai Bharatiya Janatā India pernah atau bahkan masih menjadi anggota RSS.

Di bawah pimpinan Modi, gerakan radikal Hindu semakin menguat, dan sentimen anti-Islam tak kalah kuat.

Beberapa waktu lalu terjadi demonstrasi dan usai dua politisi BJP melontarkan pernyataan yang merendahkan Nabi Muhammad. Mereka menuntut kedua orang itu segera ditangkap.

Peristiwa itu bermula saat Juru bicara partai Bharatiya Janata (BJP), Nupur Sharma, mengejek Nabi Muhammad dalam debat televisi. Ia lalu panen kecaman dan mendapat hukuman berupa skorsing dari partai akibat perangainya.

Lihat Juga :
Krisis Inggris, Anak Sekolah Lapar Kunyah Karet sampai Pura-Pura Makan

Selain Sharma, bagian media BJP, Naveen Kumar Jindal, juga dikeluarkan dari partai karena mengejek Nabi di media sosial.

Kemudian pada Mei lalu, sejumlah ekstrimis Hindu berniat menghancurkan Taj Mahal karena mereka meyakini bangunan itu berdiri di atas Kuil Siwa.

Kasus lain yang berkaitan dengan sentimen anti-Islam bahkan secara terang-terang dilakukan negara melalui alat-alatnya.

Salah satunya Pengadilan di India. Mereka menilai memakai hijab bukan prinsip penting dalam Islam. Putusan itu muncul setelah beberapa mahasiswa Muslim menuntut hak mengenakan hijab di kampus Karnataka.

Contoh kasus lainnya, aparat kepolisian yang menghancurkan rumah penduduk karena diduga mereka beragama Islam. Penghancuran ini terjadi usai bentrok Muslim-Hindu pecah setelah festival Ram Navara berlangsung.

Dari jumlah kasus tersebut tampak yang kerap berseteru adalah pihak Hindu radikal dan disokong pemerintah.