Telkom menargetkan untuk membangun data centerdengan total kapasitas 500 megawatt pada 2030 mendatang. Salah satunya adalah untuk mengakomodir tren adopsi artificial intelligence(AI).

"Kami punya misi untuk mengembangkan 500 megawatt data center pada 2030," ujar Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah di acara Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali, Rabu (28/8).

Ririek menjelaskan saat ini Telkom memiliki 34 data center, 29 di antaranya berada di dalam negeri, dan lima data center lainnya di luar negeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kita memang masih dalam masa tahap ekspansi, jadi target kita sesuai juga dengan perkembangan terbaru dengan masuknya AI platform," kata Honseti.

Dari 500 megawatt target yang tengah dikejar, Honesti menyebut beberapa di antaranya dibangun secara organik dengan biaya investasi dari pihaknya.

Namun, Honesti juga melihat adanya peluang untuk melakukan ekspansi ke luar dan menggaet sejumlah lain untuk bekerja sama.

"Kalau dari berapa pertumbuhan data center yang kita lihat secara kapasitas, di samping Indonesia ada beberapa negara di Southeast Asia seperti Malaysia, Thailand, Philipina, itu juga menunjukkan growth's capacity yang cukup besar," katanya.

"Kita melihat bahwa kita mungkin akan melakukan beberapa partnership dengan beberapa pemain juga investor untuk bisa menangkap peluang tersebut," tambahnya.

Saat ini, proses pengembangan data center Telkom sendiri tengah berkutat di hyperscale Cikarang. Honesti menargetkan fasilitas tersebut bisa mendapat tambahan sekitar 18 megawatt pada tahun ini.

Selain itu, secara paralel Telkom juga sedang membangun hyperscale data center di Batam. Fasilitas ini ditargetkan untuk bisa beroperasi dan melayani kebutuhan para pengguna pada semester pertama 2025.

"Jadi memang rencana ekspansi data center Telkom ini tidak hanya akan di dalam negeri tapi kita juga melihat peluang di region," pungkasnya.