claim bonus ondel4d

link tdomino.boxiangyx - Seng Ada Lawan! Pertamina International Shipping Jawara Logistik RI

2024-10-09 00:23:53

link tdomino.boxiangyx,lagunaslot login,link tdomino.boxiangyx

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina International Shipping (PIS), Subholding Integrated Marine and Logistics Pertamina, terus menunjukkan kinerja cemerlang. Terbaru, hal ini dapat terlihat dari laporan keuangan yang solid sepanjang Semester I-2024, baik dari sisi pendapatan hingga laba bersih.

Tak hanya itu, kinerja anak usaha Pertamina ini bahkan terpantau melampaui capaian-capaian perusahaan sejenis di bidang pengangkutan dan logistik di Tanah Air.

Melalui tiga lini bisnis utamanya, yakni Shipping, Marine Services, dan Logistics & Terminal, PIS mampu untuk terus bertransformasi menjadi perusahaan yang lebih baik hari demi hari.

Lini bisnis Shipping sendiri merupakan bisnis yang memberikan layanan, operasional, dan keahlian yang sangat baik untuk menghubungkan hulu sampai hilir di sektor energi.

Dari sisi Shipping, PIS menawarkan untuk pengangkutan produk, pengangkutan gas, pengangkutan minyak mentah, pengangkutan petrokimia, penyimpanan mengambang, dan layanan pengangkutan dry bulk.

Sedangkan lini bisnis Marine Services, menyediakan jasa pelabuhan dan jasa kelautan. PIS memberikan layanan pelayaran, maritim, dan logistik yang komprehensif dalam sektor energi, dengan memprioritaskan keandalan operasional dan komitmen terhadap keunggulan layanan.

Lebih lanjut, dalam sisi Logistics & Terminal, PIS menyediakan layanan baik milik sendiri atau pihak ketiga. PIS mengutamakan keandalan layanan logistik melalui promosi terminal energi ramah lingkungan, dan komitmen terhadap keunggulan operasional serta langkah-langkah keselamatan lingkungan.

Kinerja Cemerlang PIS

PIS mencatat hasil yang sangat impressive dengan kenaikan laba bersih sepanjang Semester I-2024 sebesar 103% menjadi US$280,9 juta. Tak tanggung-tanggung, capaian laba bersih pada 6 bulan pertama tahun 2024 ini bahkan nyaris menyamai capaian laba bersih dalam setahun pada 2023 yang mencapai US$330 juta.

"Dengan capaian ini, PIS optimistis kinerja tahun ini bisa melampaui tahun 2023. Tentunya tidak hanya dari sisi laba, tapi juga dari sisi pengembangan bisnis lainnya mulai dari perluasan pasar internasional, penambahan armada tanker, dan lainnya," ungkap CEO PIS Yoki Firnandi, dikutip dari keterangan resmi, Selasa (17/09/2024).

Tiga hal yang mendorong solidnya performa PIS yakni dual growth strategy yang memaksimalkan legacy business dan fokus pada membangun bisnis rendah karbon. Kedua yakni kontribusi pasar non-captiveyang naik signifikan. Ketiga yaitu hasil yang positif dari ekspansi internasional, khususnya di Singapura dan Dubai, serta 64 rute pelayaran internasional.

Tidak hanya laba bersih yang tumbuh signifikan, pendapatan PIS juga mengalami kenaikan sebesar 6,17% menjadi US$1,72 miliar pada Semester I-2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Bahkan, jika disandingkan dengan perusahaan yang bergerak di industri pengangkutan dan logistik lainnya, PIS merupakan perusahaan yang memiliki pendapatan terbesar sepanjang Semester I-2024.

Sebagai contoh, perusahaan sejenis seperti PT Samudera Indonesia, Berlian Laju Tanker, PT Temas, hingga PT Pelabuhan Indonesia cenderung memiliki pendapatan bahkan tak sampai US$1 miliar dalam enam bulan pertama tahun ini.

Capaian pendapatan yang memukau ini juga tercermin dari laba bersih PIS yang sangat mengesankan dibandingkan industri pengangkutan dan logistik lainnya. Sepanjang Semester I-2024, laba bersih PIS tercatat sebesar US$280,9 juta. Angka ini mengalami lonjakan 103% dibandingkan periode yang sama pada 2023 lalu. Untuk diketahui, pada Januari-Juni 2023 PIS membukukan laba bersih sebesar US$138,5 juta.

Lebih lanjut, capaian luar biasa ini juga pada dasarnya tidak terjadi di tahun ini saja, melainkan pada 2023 silam, total pendapatan PIS jauh di atas dengan perusahaan logistik lainnya.

PIS mampu meraih pendapatan US$3,33 miliar yang tercatat lebih tinggi dibandingkan Garuda Indonesia yang meraih US$2,94 miliar, PT Pelabuhan Indonesia sejumlah US$2 miliar, maupun perusahaan lainnya yang bahkan kurang dari US$1 miliar di sepanjang 2023.

PIS mampu mencetak pendapatan US$3,3 miliar pada 2023 atau naik 17,6% dibandingkan 2022. Angka ini pun terpantau terus mengalami kenaikan setidaknya sejak 2019 yang pada saat itu hanya sebesar US$0,67 miliar.

Dengan dedikasi, perseroan tetap teguh dalam membangun landasan yang kokoh untuk pertumbuhan berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kemampuannya untuk memperluas jangkauannya di pasar domestik dan internasional.

Pendapatan sepanjang 2023 yang solid dari PIS ini pada akhirnya mengantarkan PIS menjadi salah satu perusahaan di industri pengangkutan dan logistik yang memiliki laba bersih terbesar yakni sejumlah US$330 juta. Sementara PT Pelabuhan Indonesia, Garuda Indonesia, hingga PT Pelayaran Nasional Indonesia cenderung memiliki laba bersih yang lebih rendah dibandingkan PIS.

Tidak hanya prestasi dari kinerja keuangan dan angka-angka, pergerakan bisnis PIS yang agile juga terus mengutamakan aspek-aspek keselamatan, lingkungan, sosial masyarakat, dan tentunya selalu mendukung penuh komitmen transisi energi PT Pertamina (Persero).

PIS di 2023 berhasil menambah armada Very Large Gas Carrier (VLGC) Pertamina Gas Amaryllis, yang merupakan tanker dual fuel raksasa pertama di Indonesia yang ramah lingkungan. Termasuk dengan pemanfaatan biodiesel sebagai bahan bakar dari 146 kapal yang dioperasikan oleh perusahaan, sebagai wujud komitmen mendukung Net Zero Emissions 2060 pemerintah Indonesia.

Urat Nadi Ketahanan Energi Nasional

Cemerlangnya kinerja bisnis anak usaha Pertamina di bidang logistik ini tentunya tanpa mengabaikan peran utama perusahaan sebagai "urat nadi" ketahanan energi nasional. PIS pun menjalankan perannya untuk mendukung rantai pasok energi dari hulu ke hilir, terutama dalam mendukung kegiatan anak usaha Pertamina lainnya.

Sepanjang Semester I-2024 PIS mengangkut 71,66 juta kilo liter (kl) kargo. Bahkan, perusahaan telah mengantarkan 161 miliar liter Bahan Bakar Minyak (BBM) ke seluruh penjuru nusantara dan melakukan lebih dari 20 ribu pengapalan energi ke seluruh pulau-pulau di Indonesia sepanjang tahun 2023.

Untuk diketahui, secara keseluruhan PIS mengelola 320 kapal, di mana 102 kapal tanker di antaranya merupakan milik sendiri, terdiri dari 4.950 kru, serta 453 kapal support yang melibatkan 2.265 kru tambahan.

Tak hanya itu, bahkan di sejumlah momentum tertentu, seperti jelang hari raya keagamaan, baik Hari Raya Idul Fitri maupun Natal-Tahun Baru, perusahaan juga terlibat dalam Satuan Tugas (Satgas).

Pada Satgas Ramadan-Idul Fitri (Satgas Rafi) 1445 H/2024 lalu misalnya, PIS menyiagakan seluruh kapal armada kapalnya untuk memastikan kelancaran ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan LPG selama Ramadan hingga pasca-Idul Fitri 1445 Hijriah.

PIS menyiapkan 318 kapal, ditambah 8 kapal cadangan selama Satgas Rafi tersebut. Dari 318 kapal tersebut, sebanyak 283 armada dikerahkan untuk memastikan kelancaran distribusi energi domestik dan 35 armada tanker untuk mengangkut pasokan dari luar negeri.

Untuk armada tanker domestik, tercatat 179 tanker disiapkan untuk mengangkut produk BBM, 39 tanker LPG, 26 tanker crudeatau minyak mentah, dan sisanya untuk kebutuhan pengangkutan avtur, naphta, asphalt, petrokimia, serta produk lainnya.

Tidak hanya kesiapan kapal, PIS yang kini mengelola 6 terminal strategis juga memastikan kelancaran pasokan di pelabuhan, bunker, dan depot. Untuk bunker, PIS menjaga ketepatan waktu dengan meminimalisir masa tunggu akibat bunkeringdan sekaligus memastikan kualitas bunker kapal.

Salah satu terminal strategis yang dimiliki PIS yaitu Terminal LPG Tanjung Sekong di Cilegon, Banten. Dikelola oleh PT Pertamina Energy Terminal (PET), anak usaha PIS, Terminal LPG Tanjung Sekong ini merupakan tulang punggung distribusi LPG nasional.

Terminal LPG yang beroperasi sejak 2012 ini sudah mengalami peningkatan kualitas. Bahkan, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) mengaku terkejut saat mengetahui fasilitas terkini yang ada di dalam terminal. Mulai dari aspek keamanan, digitalisasi, bauran energi, reliability, peningkatan kapasitas, hingga aspek komersial.

"Saya surprise ketika dating ke sini dan melihat fasilitas terminalnya. Ini jauh lebih baik dan ini mencerminkan Pertamina Group. Tadi kami keliling dan semua aspek di sini sudah dipertimbangkan dan sangat baik," ucap Nicke, Senin (05/08/2024).

Dalam setahun, PET meningkatkan kapabilitas Terminal LPG Tanjung Sekong dengan mengintegrasikan sejumlah teknologi. Terminal ini memiliki luas area mencapai 12,9 hektar dengan kapasitas penyimpanan sebesar 98.000 Metric Tons (MT) atau 196.000 Cubic Meters (CBM).

Selain Terminal LPG Tanjung Sekong, PIS juga memiliki lima terminal lainnya, yaitu Integrated Terminal Tanjung Uban, Kepulauan Riau, Terminal BBM Pulau Sambu, Kepulauan Riau, Terminal LPG Tuban, Jawa Timur, Terminal BBM Kotabaru, Kalimantan Selatan, dan Terminal BBM Baubau, Sulawesi Tenggara.

Tak hanya itu, PIS kini juga berkolaborasi dengan Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk (PGAS), untuk pengangkutan gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG).

Melalui kemitraan strategis ini, PIS akan berkolaborasi dengan PGN untuk mengangkut LNG dari Lapangan Donggi Senoro yang terletak di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, menujuFloating Storage & Regasification Unit (FSRU) di Lampung. LNG ini nantinya akan diregasifikasi menjadi gas energi hijau yang selanjutnya akan didistribusikan melalui jaringan distribusi PGN kepada konsumen.

Adapun volume pengangkutan kargo LNG tersebut berada di kisaran 135.000 m3 atau setara dengan 3.159.000 MMBTU. Rencananya, kargo LNG tersebut akan diangkut menggunakan kapal berbendera Indonesia yang merupakan kapal khusus pengangkut kargo LNG.

Untuk keberlanjutan rantai pasok energi di masa depan, PIS pun kini tengah membangun Jakarta Integrated Green Terminal (JIGT) di Kalibaru, Jakarta Utara. Perusahaan memperkirakan akan menyiapkan investasi sekitar US$ 350-550 juta untuk proyek terminal energi "hijau" ini.

JIGT ini nantinya akan menampung LPG, BBM, minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO), hingga petrokimia.

Target PIS di Masa Depan

Capaian positif yang diraih PIS pun diapresiasi oleh pemerintah. Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pihaknya menyambut baik capaian kinerja keuangan yang ditoreh PT Pertamina International Shipping tersebut.

Bahkan, kinerja positif ini diharapkan bisa terus dipertahankan. Pemerintah pun mendorong perusahaan angkutan dan logistik energi ini bisa melantai di bursa saham.

"Pertamina International Shipping ini kan perusahaan milik Pertamina yang fokus pada international cargo ya. Tapi fokusnya untuk, istilahnya itu curah cair ya, tanking, oil and gas. Nah ini kita sangat gembira bahwa kinerja baik dan semoga ke depan juga ini PIS bisa menjadi perusahaan yang nanti go public dan semakin baik kinerjanya," tuturnya di Jakarta, dikutip Jumat (06/09/2024).

Pada 2034 mendatang, perusahaan menargetkan bisa meningkatkan kontribusi bisnis hijau menjadi 34% melalui pasar bahan bakar hijau.

Sebagai catatan, volume perdagangan LPG dunia diproyeksikan tumbuh 13% dalam 5 tahun ke depan. Adapun impor LPG dari empat negara besar di Asia, yaitu China, Jepang, Korea Selatan, dan India diproyeksikan akan naik 35,4% di 2028.

Di Indonesia sendiri, permintaan LPG untuk kebutuhan rumah tangga akan naik rata-rata 3,9% per tahun sampai 2030. Sementara untuk amonia, volume perdagangannya diproyeksikan naik rata-rata 22,5% per tahun hingga 2028.

Maka dari itu, PIS mendatangkan 2 unit kapal tanker baru berupa Very Large Gas Carrier (VLGC) yang dikhususkan untuk mengangkut muatan LPG dan Amonia. Dengan hadirnya dua unit kapal tersebut, diharapkan PIS dapat meningkatkan kapasitas pengangkutan bahan bakar low carbon baik di dalam maupun luar negeri.

Selanjutnya, PIS memiliki mimpi besar yakni mendapatkan revenue US$8,9 miliar pada 2034 berdasarkan Appropriate Sustainability Scenario.

Dari target pendapatan sebesar US$8,9 miliar pada 2034 tersebut, ditargetkan 55% berasal dari pasar internasional dan 45% dari pasar domestik. Meski secara porsi pasar domestik lebih kecil, namun menurutnya tidak mengurangi prioritas perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan menjaga ketahanan energi dalam negeri.

Pasar Asia dan Oceania ditargetkan berkontribusi 20% dari target pendapatan perusahaan di 2034. Begitu juga pasar Afrika dan Timur Tengah juga 20%. Lalu, Amerika Tengah dan Selatan 9%, dan Eropa serta Amerika Utara 5%.

PISFoto: Aspirasi kontribusi pendapatan tiap wilayah operasional
Sumber: PIS

Upaya PIS dalam mewujudkan visi menjadi Integrated Marine Logistics terdepan di dunia dan mendapatkan revenue sebesar itu yakni dengan melakukan pengembangan ekspansi market di rute internasional di hampir setiap benua, seperti Eropa, Amerika Utara & Selatan, Afrika, dan Asia.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/wia) Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">