PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengklaim tak menjadi korban blue screenmassal imbas eror Microsoftbeberapa waktu lalu.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menegaskan layanan perbankan mereka tak menggunakan CrowdStrike. Ini adalah software yang menjadi biang kerok gangguan akses alias down di sejumlah negara beberapa waktu lalu.

"Untuk kita, BCA, kebetulan kita tidak menggunakan fitur atau software itu (CrowdStrike)," tegas Jahja dalam Paparan Kinerja Semester I 2024 secara virtual, Rabu (24/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Microsoft down sejak Kamis (18/7) malam lalu. Sejumlah layanan di dunia lumpuh, mulai dari penerbangan, saluran televisi, hingga perbankan.

Penyebabnya ternyata adalah pembaruan perangkat lunak dari perusahaan CrowdStrike.

Update software yang dilakukan perusahaan siber itu membuat personal computer (PC) dan server yang terpengaruh menjadi offline. Alhasil, perangkat tersebut masuk ke dalam putaran recovery boot dan tidak bisa menyala dengan benar.

Gangguan ini diklaim berdampak pada 8,5 juta perangkat Microsoft di dunia.

"Saat ini kami memperkirakan bahwa pembaruan CrowdStrike memengaruhi 8,5 juta perangkat Windows atau kurang dari satu persen dari seluruh mesin Windows," kata Microsoft melalui blog perusahaan, dikutip dari Reuters, Minggu (21/7).

"Meskipun persentasenya kecil, dampak ekonomi dan sosial yang luas mencerminkan penggunaan CrowdStrike oleh perusahaan yang menjalankan banyak layanan penting," sambung mereka.

[Gambas:Video CNN]