PACITAN, Jawa Pos Radar Madiun - Musim kemarau menuju puncaknya. Dampaknya, sebagian lahan pertanian di wilayah Kabupaten Pacitan mengalami kekeringan.

Bahkan, hingga menyebabkan lahan pertanian puso (gagal panen).

Di Desa Belah, Kecamatan Donorojo, misalnya. Lima hektare lahan pertanian kekeringan. Tanah persawahan merekah lantaran tidak adanya pengairan. Pun, tanaman mengering dan mati.

‘’Selesai ditanami langsung mengering sampai saat ini,’’ kata Soekiran, petani setempat, Kamis (22/8).

Baca Juga: Gabung Red Sparks, Megawati Hangestri Mundur dari Piala Kapolri 2024, Ajeng Viona Jadi Pengganti

Menurut dia, tanaman padi terpaksa dipotong lebih dini. Meskipun tidak ada bulir padi yang bisa diambil.

Jerami padi yang dibabat dimanfaatkan untuk pakan ternak daripada mengering di tempat.

‘’Karena tidak bisa diapa-apakan,’’ sebutnya.

Baca Juga: Hasil Manchester United vs Brighton di Liga Inggris Hari Ini: Setan Merah Tertinggal di Babak 1

Sejatinya, kesulitan irigasi pertanian setiap musim kemarau sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir.

Kondisi ini diperparah keberadaan sumur pompa irigasi pertanian rusak. Bahkan, tak dapat mengalirkan air sejak dibangun.

‘’Di sini ada sumur (pompa), tetapi tidak berfungsi,’’ ungkap Mestari, petani lainnya.

Baca Juga: Hasil Lengkap Pertandingan Bola Tadi Malam: Manchester City Menang, United Tumbang

Untuk menyelamatkan sisa bibit, petani menyirami tanaman secara manual.