Sekelompok arkeologbaru-baru ini menemukan sisa-sisa peninggalan barak tentara Mesir kuno, termasuk pedang perunggu dengan ukiran nama Raja Ramses II dalam bentuk hieroglif. Simak penampakannya.

Pedang ini ditemukan di sebuah ruang kecil di barak yang terletak di sebuah kompleks di barat laut Mesir, sekitar 90 kilometer di selatan Alexandria.

Kompleks ini terdiri dari gudang-gudang untuk menyimpan senjata dan makanan, serta barak-barak untuk menampung para tentara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir (MOTA), mengungkap bahwa Mesir saat itu tengah menikmati masa keemasannya saat benteng ini digunakan.

Melansir CNN, di bawah kepemimpinan Ramses II, Mesir berperang beberapa kali melawan bangsa Het dan Libya, sehingga membutuhkan barak-barak ini di bagian utara, sementara seni dan budaya berkembang pesat, dan menyisakan sejumlah artefak yang dapat diteliti oleh para arkeolog.

Penggalian tersebut turut mengungkap banyak barang pribadi milik para prajurit di sana. Para arkeolog meyakini temuan tersebut dapat mengungkapkan kehidupan sehari-hari mereka.

Barang-barang ini termasuk senjata yang digunakan dalam perang, alat berburu, aksesori pribadi dan aplikator kohl gading. Para arkeolog juga menemukan kalung yang terbuat dari akik dan manik-manik faience -jenis batu semi mulia yang digunakan oleh orang Mesir kuno- serta setengah cincin perunggu.

"Ini adalah penemuan penting untuk memahami strategi dan terutama logistik militer Mesir di bawah Ramses II," kata Peter Brand, profesor sejarah dan direktur Karnak Great Hypostyle Hall Project di Universitas Memphis di Tennessee, mengutip Live Science, Rabu (18/9).

Brand, yang tidak terlibat dalam penggalian tersebut, mengatakan bahwa situs-situs militer lain yang dibangun oleh Ramses II, seperti benteng, telah ditemukan di barat laut Mesir, tetapi tidak terawat sebaik yang satu ini.

"Persenjataan menunjukkan tempat itu dipersenjatai dengan baik dan bahkan mungkin mampu memproduksi beberapa senjata di lokasi. Pedang perunggu itu kemungkinan besar diberikan kepada seorang perwira tinggi sebagai hadiah kerajaan," jelas Brand.

"Nama dan gelar raja yang terukir di pedang tersebut meningkatkan prestise pemiliknya dan 'mengiklankan' kekayaan, kekuasaan, dan kemurahan hati [raja]," pungkasnya.