Ratusan mahasiswamemblokir akses jalan Perempatan Ciceri Kota Serang, Banten, sebagai bentuk protes atas rencana pengesahan RUU Pilkada oleh DPR, Kamis (22/8).

Mereka terdiri dari berbagai organisasi mulai dari Institut Mahasiswa Desa (IMD) Indonesia, UMC, KMS 30, PMII, FAM Serang Raya, Sempro, Sapma, GMNI, hingga Himata.

"Semakin jelas arah demokrasi yang dilakukan oleh pemerintah kita hari ini. Demokrasi yang dibangun tujuannya bukan untuk kepentingan masyarakat luas, tapi hanya untuk kalangan borjuasi yang kenyal akan kepentingan pemilik modal dan kapitalis birokrasi," ujar Abroh Nurul Fikri, Ketua IMD Indonesia, di lokasi unjuk rasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Massa lalu memblokir empat akses jalan utama di Ibu Kota Banten itu, hingga seluruh arus lalu lintas dialihkan oleh kepolisian.

Mahasiswa juga membakar ban bekas yang sudah mereka siapkan. Ada juga aksi teatrikal yang membawa lambang Garuda dan bendera merah putih.

Kalangan mahasiswi pun ikut berorasi dan membacakan sejumlah puisi yang berisikan kritikan mengenai konstitusi negara dan tatanan demokrasi di Indonesia.

Saat ini puluhan polisi berjaga di lokasi demonstrasi, kemudian ada satu unit mobil water canon. Unjuk rasa pun masih berjalan.