Sederet kabar meramaikan berita internasional Kamis (17/3), dari Australia membalas kritik Indonesia soal kapal selam nuklir AUKUS, hingga PM Malaysia, Anwar Ibrahim, dikirimi paket odol ganja.

CNNIndonesia.commerangkum berita-berita global yang banyak menyedot perhatian itu melalui Kilas Internasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Australia menghargai keterlibatan berkelanjutannya dengan Indonesia di AUKUS," kata Williams, Selasa (14/3).

Menurut dia, AUKUS memberikan kontribusi positif bagi perdamaian dan stabilitas kawasan. Australia, lanjutnya, juga akan bekerja sama dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).

"Australia akan terus bekerja secara terbuka dan transparan dengan IAEA untuk mengembangkan pendekatan non-proliferasi nuklir yang tepat dan kuat," kata Williams.

Lihat Juga : ANALISISAUKUS Siap Melejit, Apakah Posisi Indonesia Terjepit?

2. Pentagon Rilis Video Tabrakan Drone AS vs Jet Rusia di Laut Hitam

Kementerian Pertahanan Amerika Serikat merilis video detik-detik menjelang dan sesudah jet tempur Rusia diduga menabrak drone mereka di Laut Hitam.

Seperti dilansir Reuters, di awal video itu, jet tempur Su-27 Rusia muncul ke arah drone MQ-9 AS. Jet tersebut terlihat membuang bahan bakar yang diduga sebagai upaya merusak pesawat tak berawak AS.

Setelah itu, video langsung menunjukkan gambar baling-baling drone AS yang rusak, diduga karena ditabrak jet Rusia. AS menyatakan bahwa kerusakan itu, drone AS jatuh.

Namun, tak disinggung apakah video itu menampilkan detik-detik ketika jet Rusia menabrak drone AS, seperti yang diklaim Washington beberapa hari lalu.

[Gambas:Video CNN]

3. Geger PM Malaysia Dapat Paket Pasta Gigi Ganja dari Indonesia

Malaysia geger karena Perdana Menteri Anwar Ibrahim dan Menteri Perekonomian Rafizi Ramli mendapatkan paket berisi pasta gigi ganja dengan alamat pengirim dari Indonesia.

Rafizi mengatakan bahwa paket itu tiba di kantornya pada Senin (13/3) lalu. Ketika dibuka, paket itu ternyata berisi pasta gigi dengan ekstrak ganja.

Karena merasa tak memesan, Rafizi akhirnya melaporkan paket itu ke kepolisian. Pihak kepolisian menyatakan pasta gigi itu dibeli melalui platform daring dengan alamat pengirim di Indonesia.

Hingga kini, kepolisian masih menyelidiki kasus itu di bawah Pasal 6 Undang-Undang Obat-obatan Berbahaya 1952 terkait larangan kepemilikan opium, daun koka, dan ganja.