MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun – Nasib lembaga konservasi Madiun Umbul Square (MUS) tengah di ujung tanduk.

Dampak dari dugaan penjualan satwa titipan BKSDA tanpa izin itu bisa berujung pada dicabutnya izin lembaga konservasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Artinya, objek wisata di Kecamatan Dolopo tersebut tidak dapat lagi menampung dan memelihara satwa sebagaimana seperti sebelumnya.

Kepala Bidang Wilayah 1 BKSDA Madiun Agustinus Krisdijantoro menuturkan, hasil investigasi dugaan penjualan enam satwa titipan BKSDA oleh MUS telah dikirim ke BBKSDA Jawa Timur.

Nantinya kepala BBKSDA Jatim akan meneruskan laporan ke Kementerian LHK, tepatnya di Cq Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem.

Baca Juga: Seratusan Pelamar Pendaftaran Seleksi CPNS di Ngawi TMS, Ini Kesalahan yang Ditemukan saat Verifikasi

“Untuk langkah selanjutnya seperti apa, kami daerah masih menunggu arahan dari Kementerian LHK seperti apa,” ungkapnya, Jumat (6/9).

Terkait upaya hukum yang bakal diambil BKSDA? Menurut Agustinus saat ini fokusnya masih di satwa tersebut.

Pihaknya tetap meminta agar MUS mengembalikan satwa karena merupakan  barang milik negara.

“Kemungkinan nanti terkait dengan personal atau oknum yang terlibat di dalamnya kami serahkan ke pemkab, karena MUS berada di bawah Pemkab Madiun,” jelasnya.

“Jadi fokus kami adalah berupaya bagaimana satwa tersebut kembali,” lanjut Agustinus.

Baca Juga: Soal Dugaan Kasus Penganiayaan yang Dialami Dosen Universitas Muhammadiyah Madiun, Begini Tanggapan dan Penjelasan dari Pihak Kampus

Jika kemungkinan terburuk satwa tersebut tidak bisa kembali.