Fenomena Gerhana Matahari cincin apibakal 'manggung' pada 2 Oktober mendatang. Simak fakta-fakta terkait fenomena ini.

Fenomena ini berbeda dari Gerhana Matahari Total yang terjadi 8 April lalu. Pada fenomena ini, Bulan tidak sepenuhnya menutupi Matahari.

Selama fenomena itu, lingkaran luar Matahari masih dapat terlihat. Bagian itu lah yang sering disebut 'ring of fire' atau cincin api.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut fakta-fakta mengenai Gerhana Matahari cincin api:

Kecepatan bulan

Selama fenomena ini berlangsung, bayangan Bulan akan tampak bergerak dengan kecepatan yang sangat berbeda, tergantung lokasi tempat pengamat melihatnya. Di beberapa tempat, bayangan bulan akan bergerak lebih cepat dari 10 juta km/jam.

Sementara, di tempat lain, bayangan bulan akan bergerak paling lambat 2.057 km/jam, atau sekitar kecepatan jet tempur.

Mengutip Space, selama Gerhana Matahari cincin, bayangan Bulan akan diproyeksikan ke Bumi dari barat laut ke tenggara, tetapi karena planet ini bulat, bayangan akan bergerak melintasi permukaan yang melengkung. Akibatnya, jarak antara tempat yang mengalami gerhana dan bulan akan berubah secara konstan.

Begitu juga dengan kecepatan orbit bulan. Jika digabungkan, semua faktor tersebut berarti kecepatan bayangan akan bervariasi secara drastis.

Di mana bisa melihat Gerhana Matahari cincin?

Indonesia dipastikan tidak akan kebagian fenomena Gerhana Matahari cincin api. Fenomena ini hanya akan melintasi beberapa bagian selatan Chile dan Argentina dan hanya sekitar 175.000 orang yang tinggal di dalam jalur gerhana tersebut yang bisa melihatnya.

Melansir Times, waktu penampakannya akan sedikit berbeda tergantung di mana pengamat tinggal, tetapi di Chile dan Argentina, fenomena ini hanya akan terjadi antara 3-6 menit, dan akan terjadi sedikit sebelum pukul 17.30 waktu setempat.

Di Rapa Nui, pulau Timur-wilayah Chile yang terletak di Samudra Pasifik-gerhana matahari total bisa dilihat sekitar pukul 14:03 waktu setempat.

Ada beberapa tempat penting untuk melihat "cincin api", menurut. Tempat-tempat tersebut antara lain Taman Nasional Perito Moreno, Puerto Deseado, dan Puerto San Julián di Argentina, serta kota Cochrane di Chile.

Cara melihat gerhana dengan aman

Melihat langsung ke arah matahari dapat menyebabkan kerusakan mata, bahkan ketika sebagian besar tertutup.

Gerhana Matahari cincin aman dilihat dengan menggunakan kacamata gerhana matahari, yang menghalangi cahaya ultraviolet dari matahari dan hampir semua cahaya tampak. Kacamata hitam atau teropong tidak akan cukup.

Kacamata harus mencantumkan bahwa kacamata tersebut memenuhi standar ISO 12312-2, meskipun pemasok palsu juga bisa mencantumkannya pada produk mereka.

Mengutip AP, jika tidak memiliki kacamata gerhana, pengamat masih bisa menikmati tontonan ini secara tidak langsung. Caranya dengan membuat proyektor lubang jarum dengan menggunakan bahan-bahan rumah tangga atau peganglah saringan dan lihatlah ke bawah untuk melihat gambar gerhana yang diproyeksikan di bawah.

Mengintip ke tanah di bawah pohon yang rindang, juga bisa memperlihatkan bayangan sabit saat cahaya matahari menyaring melalui dahan dan dedaunan.