Lingkungan di sekitar Rumah Sakit Indonesia di Gazautara terkena serangan 11 rudal dalam satu hari.

Direktur RS Indonesia di Gaza, Atef Kahlout, mengatakan rumah sakit itu hancur sebagian akibat pengeboman tersebut.

Lihat Juga : RS Indonesia di Gaza Bakal Setop Operasi Imbas Kehabisan Bahan Bakar

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pecahan besar peluru terbang ke rumah sakit," ungkap Kahlout.

Dia mengatakan RS Indonesia di Gaza tidak akan beroperasi dalam 24 jam karena kekurangan bahan bakar. Per Kamis (9/11) kemarin, solar untuk RS Indonesia hanya tersisa 1.100 liter dan hanya cukup untuk satu hari.

"RS Indonesia akan berhenti beroperasi total besok jika tidak ada solar untuk menghidupkan generator sebagai sumber listrik," ujar al-Kahlout pada unggahan akun X lembaga kemanusiaan MER-C Indonesia pada Kamis (9/11).

Lihat Juga : PBB: 50 Ribu Ibu Hamil di Gaza, 5.500 Melahirkan Beberapa Pekan Lagi

Salah satu petugas medis RS Indonesia di Gaza menyebut setidaknya lebih dari 100 orang luka-luka imbas gempuran Israel, demikian dikutip Al Jazeera.

Dalam beberapa pekan terakhir, RS Indonesia kewalahan menghadapi pasien yang membeludak. Banyak pasien luka dan jenazah yang tergeletak di lorong-lorong.

Rumah sakit itu juga tengah kritis karena stok bahan bakar minyak yang minim. Fasilitas medis di Gaza perlu BBM untuk terus menghidupkan generator sehingga rumah sakit tetap bisa beroperasi.

Selama perang dengan Hamas, Israel dilaporkan menyerang dan melumpuhkan sejumlah fasilitas umum di Gaza, termasuk rumah sakit.