Putra Mahkota sekaligus perdana menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MbS) menjadi sorotan karena berupaya memodernisasi negara yang terkenal konservatif.

Terbaru, Saudi mengizinkan perempuan mengganti kiswah Ka'bah yang biasanya hanya boleh dilakukan laki-laki.

Di bawah pemerintahan MbS, Saudi juga mencabut peran polisi syariah, mengizinkan festival hingga perayaan agama lain hingga membolehkan perempuan keluar rumah tanpa harus ditemani wali atau suami sesuai syariat Islam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siapakah istri MbS?

MbS menikah dengan Sara binti Mashoud bin Abdulaziz Al Saud pada 2008. Sara lahir di Riyadh, Arab Saudi pada 1973. Dia mendapat julukan "Little Barbie" karena kulit dan fisiknya yang dianggap seperti boneka barbie.

Sara merupakan anggota keluarga kerajaan di Saudi. Ayah dia, pangeran Masyhur merupakan putra ke-34 dari Raja Abdulaziz dan Putri Nouf.

Perempuan itu menyelesaikan pendidikan di sistem sekolah kerajaan dan lulus dari Universitas King Saud. Usai lulus, dia menjadi ketua dewan direksi program sains dan teknologi Saudi, Ilmi.

Ilmi bertujuan untuk mewujudkan potensi anak muda Saudi membentuk masa depan negara. Pusat ini dijadwalkan akan dibuka pada 2025, demikian dikutip Bazaar Arabia.

Pernikahan Sara dengan MbS dikaruniai lima anak terdiri dari tiga laki-laki dan dua perempuan, demikian dikutip dariHouse of Saud.

Menurut laporan, mereka menamai keempat anak sesuai nama kakek dan anak kelima diberi nama kakek buyut pendiri Saudi.

Pernikahan Sara dan MbS dianggap komitmen terhadap tradisi Saudi yang merupakan bagian penting dari masyarakat.

Lihat Juga : Citra Satelit Ungkap Iran Diam-diam Perluas Produksi Rudal

Saudi memandang pernikahan merupakan salah satu cara untuk melestarikan nilai budaya dan agama.

Pernikahan MbS dengan Sara juga disebut untuk memperkuat hubungan dengan elite penguasa dan membantu menjaga stabilitas politik.

Namun, Sara dilaporkan pernah menggugat cerai Pangeran MbS di usia muda. Sara juga disebut sempat mencari suaka ke Inggris untuk dia dan anak-anaknya.

Ibu lima anak itu telah mengajukan permohonan suaka politik ke Kementerian Dalam Negeri Inggris.

"Jadi, dengan penyesalan yang mendalam, dan karena saya tidak punya pilihan lain, saya menulis surat untuk Kementerian Dalam Negeri Inggris menyatakan bahwa saya, dan anak-anak saya, ingin diberikan suaka politik," kata Sara, dikutip BBC.

Lihat Juga : KILAS INTERNASIONALPresiden Baru Iran Bela Hizbullah hingga soal Samaria di Palestina

Sara mengatakan reputasi dirinya ternoda karena fitnah yang tak berdasar.

"Selama bertahun-tahun saya menanggung semua ini dalam diam, sambil berusaha menyelesaikan situasi saya dengan bermartabat melalui jalur yang normal, tanpa gembar-gembor atau publisitas," imbuh dia.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Sara diduga pernah terlibat sengketa hukum dengan saudara laki-lakinya terkait kekayaan senilai £325 juta warisan ibu mereka.

Lalu pada 2012, Sara mendapat suaka di Inggris. Ini membuat dia menjadi anggota keluarga penguasa Saudi pertama yang memperoleh perlindungan dari Inggris.

Selama menikah, MbS hampir tidak pernah mengajak Sara saat kunjungan resmi ke negara lain atau menghadiri forum internasional.

MbS sempat membicarakan keluarganya di hadapan publik saat berkunjung ke Prancis pada 2018.

Lihat Juga : Hizbullah Bombardir Markas Militer Israel di Golan, 2 Orang Tewas

Saat itu, dia mengatakan punya seorang istri dan empat orang anak. MbS ingin anak-anak dia menjalani kehidupan yang sangat normal dan jauh dari tekanan.

"Saya ingin anak-anak saya menjalani hidup yang sangat normal jauh dari sorotan, tekanan politik, dan perhatian," ujar MbS, dikutip English Al Arabiya.

Dia lalu berujar, "Saya ingin mereka hidup sangat normal, dan istri saya juga menginginkan hal itu."

"Saya ingin mereka hidup sangat normal, dan istri saya juga menginginkan ini, dan saya menghormati ini demi istri dan anak-anak saya," ujar MbS.