Jakarta, CNBC Indonesia- Melansir data Departemen Pertanian Amerika Serikat (AS) USDA, Indonesia menjadi produsen kopi terbesar ke lima di dunia dengan total kontribusi sekitar 5% serta produksi mencapai 756,1 ribu ton pada tahun 2023.

Di tengah peningkatan permintaan dan turunnya produksi kopi global para petani kopi saat ini justru menikmati kenaikan harga kopi yang sempat menyentuh harga Rp100.000 per kilogram di tahun 2024.

Ketua 1 Dewan Kopi Indonesia (Dekopi), Rachmat Pambudy menyebutkan kenaikan harga kopi yang dinikmati petani harus tetap diwaspadai karena bersifat sementara. Saat ini yang diperlukan adalah upaya meningkatkan produktivitas kopi, salah satunya lewat bibit yang mampu menghadapi perubahan iklim.

Sementara Kepala Pusat Riset Tanaman Perkebunan BRIN, Setiari Marwanto menyebutkan permasalahan produktivitas kopi cukup komplek. Hal ini terkait penyediaan bibit unggul yang tahan terhadap kekeringan, kelembaban hingga serangan hama.

Selain itu upaya meningkatkan produksi kopi RI juga perlu dilakukan terkait teknik budi daya hingga pengelolaan pasca panen.

Seperti apa tantangan dan upaya mendorong produktivitas kopi RI hingga 4 kali lipat seperti yang diarahkan Presiden Jokowi? Selengkapnya simak dialog Bramudya Prabowo dengan Ketua 1 Dewan Kopi Indonesia (Dekopi), Rachmat Pambudy dan Kepala Pusat Riset Tanaman Perkebunan BRIN, Setiari Marwanto dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Kamis, 05/09/2024)